Jajak Pendapat Baru Mengungkapkan Sentimen Pro-Palestina Yang Kuat Di AS

Jajak Pendapat Baru Mengungkapkan Sentimen Pro-Palestina Yang Kuat Di AS

Washington, Purna Warta Survei yang dilakukan pada Mei dan Juni oleh University of Maryland’s Critical Issues Poll juga menunjukkan bahwa terdapat sentimen pro-Palestina dan lebih banyak pemilih Demokrat di AS mendukung gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) terhadap Israel.

Temuan ini menambah dimensi baru pada apa yang sudah dilihat sebagai kesenjangan antara posisi pemilih Amerika dan posisi pemerintah AS dan anggota parlemen dalam masalah Israel-Palestina.

Baca Juga : Iran: AS Harus Jamin Iran Mendapatkan Manfaat Ekonomi Dari JCPOA

Menurut jajak pendapat, 33 persen pemilih Demokrat mendukung BDS sementara 10 persen menentangnya. Mayoritas, 37 persen, mengatakan mereka tidak tahu, sementara 20 persen lainnya mengatakan mereka tidak mendukung atau menentangnya.

Pemerintahan Biden telah menyatakan bahwa mereka menentang kampanye BDS. Di tingkat internasional, ia telah berusaha untuk memerangi segala upaya untuk memboikot rezim Israel.

Data baru mencerminkan keterputusan besar antara pemilih dan anggota parlemen, yang di seluruh negeri di puluhan negara bagian telah bekerja untuk meloloskan undang-undang yang mengkriminalisasi boikot terhadap Israel.

Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa pemilih Demokrat melihat posisi pemerintahan Biden mendukung rezim Israel.

Ketika ditanya apakah mereka mendukung undang-undang yang mengkriminalisasi boikot terhadap Israel, 68 persen dari semua responden termasuk sebagian kecil dari Partai Republik mengatakan bahwa mereka menentang undang-undang tersebut.

Baca Juga : Sadr Mendesak Para Pendukungnya Untuk Terus Duduk Di Parlemen Irak

Pertanyaan tentang memboikot Israel telah menjadi pusat perhatian dalam kasus yang sedang berlangsung antara Ben & Jerry’s, perusahaan induknya Unilever dan rezim Tel Aviv.

Keputusan perusahaan untuk menghentikan penjualan produk dari pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki telah dicemooh oleh Israel dan pemerintah AS yang menuduh pembuat es krim memboikot Israel.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *