Iran – Venezuela Tandatangani 19 Dokumen Kerja Sama Selama Kunjungan Presiden Raisi

Iran - Venezuela Tandatangani 19 Dokumen Kerja Sama Selama Kunjungan Presiden Raisi

Caracas, Purna Warta Dalam konferensi pers bersama yang dihadiri oleh Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan timpalannya dari Venezuela, Nicolas Maduro, pada hari Senin (12/6), Tehran dan Caracas mengumumkan keputusan mereka untuk meningkatkan volume perdagangan dan kerja sama bilateral menjadi 20 miliar dolar.

“Kami telah memutuskan untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara,” kata Raisi.

Baca Juga : Moskow Tolak Klaim Kiev Tentang Perebutan Tujuh Desa

“Volume pertukaran perdagangan antara Iran dan Venezuela akan ditingkatkan menjadi 10 miliar dolar pada langkah pertama, yang dapat dinaikkan menjadi 20 miliar dolar pada langkah kedua,” tambahnya.

Presiden Iran mencatat bahwa hubungan Tehran dengan Caracas bukanlah hubungan diplomatik biasa, tetapi bersifat strategis.

“Memiliki kepentingan, posisi, dan musuh yang sama telah membantu memperdalam kerja sama kedua negara dan menjadikannya strategis,” tegasnya.

Maduro, pada bagiannya, menekankan tekad Venezuela untuk meningkatkan hubungan dengan Iran di segala bidang.

Konferensi pers didahului dengan upacara resmi di mana menteri kedua negara dan pejabat tinggi lainnya menandatangani total 19 perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman.

Kesepakatan itu ditujukan untuk memperluas kerja sama antara Tehran dan Caracas di banyak bidang, termasuk di bidang petrokimia, karena kedua belah pihak bergerak untuk memperluas kerja sama secara menyeluruh di sektor minyak.

Dokumen tersebut juga akan meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang-bidang seperti teknologi informasi dan komunikasi, energi, asuransi, transportasi laut, pendidikan tinggi, pertanian, kedokteran, budaya, dan pertambangan.

Baca Juga : Kapal IRGC Dilengkapi Dengan Rudal Jelajah 2.000 Km Untuk Pertama Kalinya

Presiden Iran tiba di Bandara Internasional Simon Bolivar di Caracas pada Senin pagi, untuk memimpin delegasi tingkat tinggi, atas undangan resmi rekannya dari Venezuela.

Setibanya, Raisi disambut oleh Menteri Luar Negeri Venezuela Alberto van Klaveren serta pejabat senior lainnya dari negara Amerika Latin tersebut.

Dalam beberapa jam, presiden Iran secara resmi disambut oleh rekannya dari Venezuela di Istana Kepresidenan Miraflores di Caracas, setelah itu kedua kepala negara duduk untuk negosiasi bilateral. Delegasi tingkat tinggi kedua negara juga terlibat dalam pembicaraan tentang isu-isu yang menjadi kepentingan kedua belah pihak.

Jadwal Raisi juga akan mencakup kunjungan ke Nikaragua dan Kuba, yang mana negera tersebut, seperti Iran dan Venezuela, menjadi sasaran sanksi AS.

Tehran memiliki hubungan dekat dengan banyak negara Amerika Latin di berbagai domain dan berusaha untuk lebih memperdalam hubungannya dengan negara-negara tersebut. Pemerintahan Presiden Raisi menggambarkan rencana untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Amerika Latin sebagai pilar utama kebijakan luar negeri Iran.

Iran, Venezuela, Nikaragua, dan Kuba telah berulang kali mengecam sanksi dan tindakan melanggar hukum yang dikenakan pada mereka oleh Amerika Serikat.

Pejabat Iran mengatakan masa depan dunia tidak akan menyaksikan unilateralisme, dan multilateralisme akan menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga : PBB: Bahaya Kecerdasan Buatan (AI) Tidak Kurang Dari Ancaman Perang Nuklir

Mereka menekankan bahwa masa depan dunia dan kawasan akan dibentuk oleh negara dan organisasi kawasan, karena semakin banyak negara di seluruh dunia yang menolak unilateralisme dan paksaan. Mereka meminta negara-negara merdeka untuk menantang hegemoni AS di kawasan dan di seluruh dunia, dan menekankan bahwa perilaku dominasi tidak hanya menjadi sifat kekhususan partai Demokrat atau Republik tetapi juga sifat kebijakan Amerika Serikat.

Pejabat di Iran telah menggarisbawahi bahwa AS telah dikalahkan dalam kebijakan tekanan maksimum terhadap Tehran, dan menggarisbawahi bahwa kebijakan mengisolasi Iran telah berakhir dengan kegagalan. Mereka mengatakan sanksi dan ancaman Washington semuanya gagal menghentikan kemajuan Tehran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *