Washington, Purna Warta – “Amerika berdiri di jurang kehilangan demokrasi, dan segala sesuatu yang orang lain pedulikan kemudian pergi begitu saja,” kata Clinton dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan pada hari Jumat (18/6).
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hal terpenting bagi demokrasi Amerika Serikat sekarang adalah memenangkan pemilihan presiden berikutnya dan alternatif lainnya adalah sangat menakutkan sehingga apa pun yang tidak memberikan keuntungan kepada anda untuk menang tidak bisa menjadi prioritas.”
Baca Juga : Kasus Penyelidikan Pembunuhan Syahid Soleimani Telah Dibuka di Irak
Ditanya apakah menurutnya mantan presiden AS Donald Trump akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024, dia berkata, “Saya pikir jika dia bisa dia akan mencalonkan diri lagi.”
“Trump bersama uang, dia mengumpulkan sekitar 130 juta dolar dari rekening banknya yang dia gunakan untuk bepergian, untuk mendanai pengorganisasian dalam pemilihan.”
Dia juga menyinggung klaim palsu Trump yang terus berlanjut bahwa suara pemilihan presiden 2020 dicuri darinya melalui penipuan pemilih dan penyimpangan lainnya, klaim yang berulang ini ditolak oleh pengadilan.
“Trump harus tahu bahwa dia kalah kali ini. Dia menolak untuk menerimanya karena itu tidak seharusnya terjadi, ”katanya.
Baca Juga : Iran Tidak Pernah Menjauh Dari Meja Perundingan
Clinton juga meramalkan bahwa Presiden Joe Biden akan mencalonkan diri lagi pada tahun 2024, dengan mengatakan, “Dia pasti berniat mencalonkan diri.” Namun, Clinton mengatakan bahwa gagasan dirinya akan mencalonkan diri sebagai presiden setelah kekalahannya pada tahun 2016 adalah hal tidak mungkin.”
Tentang masa depan konflik Ukraina, dia mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir “Satu-satunya jalan realistis Putin menuju kemenangan atas Ukraina adalah terpilihnya kembali Trump pada tahun 2024.”
“Jika Trump menang pada tahun 2020, dia akan menarik diri dari NATO – saya tidak ragu tentang itu,” tambahnya.
Trump sering mengkritik negara-negara NATO selama masa kepresidenannya, dan sering mengklaim bahwa anggota NATO menunggak pembayaran kepada Amerika Serikat.
Baca Juga : CENTCOM dan Pentagon Setujui Serangan Udara Israel di Suriah
Pada hari Jumat, mantan presiden Trump sekali lagi menyalahkan konflik Ukraina pada Biden, dan bersikeras bahwa “jika saya adalah presiden, maka hal itu tidak akan pernah terjadi dan saya mengenal Putin dengan sangat baik dan kami membicarakannya.”
“Jika pemilihan tidak dicurangi dan dicuri, kami tidak akan memiliki masalah dengan Ukraina yang diserang dengan kejam,” katanya.
Perang Rusia-Ukraina kini telah berlangsung lebih dari 100 hari dan pemerintahan Biden telah memberikan miliaran dolar bantuan militer dan kemanusiaan kepada pemerintah Ukraina dan memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia.