Harian AS Ungkap Hamas Dipimpin oleh Pemimpin Baru

Washington, Purna Warta – The Wall Street Journal (WSJ) telah menerbitkan sebuah laporan, yang menuduh bahwa gerakan perlawanan Palestina Hamas diarahkan oleh “pemimpin” baru yang kuat dan suka mengelak, yang membantu kelompok itu semakin menguatkan dirinya.

Melaporkan pada hari Senin, harian itu menuduh bahwa panglima tertinggi baru kelompok itu adalah “Mohammed Sinwar,” yang telah mengambil alih kendali sejak rezim itu membunuh kakak laki-lakinya, Yahya, yang biasa membuat Tel Aviv gentar dengan kehebatannya dalam memimpin.

Makalah tersebut mengklaim bahwa Mohammed telah mendapatkan julukan “bayangan” karena sifatnya yang suka menghindar dan upaya yang berhasil untuk lebih memberdayakan gerakan tersebut, meskipun rezim tersebut terus melakukan perang genosida yang haus darah terhadap Jalur Gaza.

Di bawah kepemimpinan Mohammed, Hamas dilaporkan telah merekrut ribuan pejuang lagi, yang menargetkan pasukan Israel yang menyerang dan wilayah Palestina yang diduduki melalui operasi kemenangan yang tiada henti.

Setidaknya 840 tentara Israel telah tewas karena keberhasilan kelompok tersebut dalam mempertahankan wilayah Palestina selama perang, termasuk 10 orang, yang tersingkir selama seminggu terakhir.

Di bawah kepemimpinan barunya, para pejuang Hamas kini mengubah persenjataan Israel yang belum meledak menjadi alat peledak rakitan (IED), kata WSJ.

Dengan taktik medan tempur barunya, kata surat kabar itu, kelompok itu memaksa militer Israel ke dalam perang yang melelahkan yang telah menguras habis pasukan Israel, sementara tidak berhasil mewujudkan tujuan Tel Aviv, termasuk pembebasan tawanan rezim, yang ditahan di wilayah pesisir. Penegasan itu menggemakan pernyataan pejabat Israel dan sekutu rezim itu sendiri yang berkaitan dengan ketangguhan Hamas.

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 13 rezim Israel Juni lalu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, “Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai. Itu berakar di hati rakyat — siapa pun yang berpikir kita dapat melenyapkan Hamas adalah salah.”
Siapa pun yang menjanjikan ini “melempar pasir ke wajah publik Israel,” tambahnya.

Hagari lebih lanjut menekankan bahwa “tidak mungkin” untuk mengembalikan semua tawanan rezim melalui serangan, menggarisbawahi perlunya “skenario,” di mana para tawanan akan dikembalikan dengan cara lain.

Namun, pejabat Israel telah menuduh bahwa rezim tersebut telah “membersihkan” beberapa wilayah Gaza dari kehadiran pejuang Hamas, yang mendorong beberapa orang di dalam rezim tersebut untuk mengecam pihak berwenang atas tuduhan palsu mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *