New York, Purna Warta – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam perang genosida yang sedang berlangsung oleh rezim Israel terhadap Jalur Gaza karena menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang terkepung.
Baca Juga : Turki Serang Suriah dan Utara Irak
“Masalah sebenarnya adalah cara Israel melakukan serangan ini menciptakan hambatan besar terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza,” kata Sekjen PBB pada hari Jumat.
Dia menambahkan, “Operasi bantuan yang efektif di Gaza membutuhkan staf keamanan yang dapat bekerja dalam hal keselamatan, kapasitas logistik, dan dimulainya kembali aktivitas komersial. Keempat elemen ini tidak ada.”
Pernyataan tersebut muncul di tengah perang yang tak henti-hentinya dilancarkan rezim Israel terhadap wilayah Palestina sejak 7 Oktober menyusul operasi yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di wilayah pesisir.
Setidaknya 20.057 orang, termasuk sekitar 8.000 anak-anak dan 6.200 wanita, telah tewas dalam perang sejauh ini.
Menurut laporan yang dirilis pada hari Kamis oleh 23 PBB dan lembaga kemanusiaan, seluruh penduduk Gaza berada dalam krisis pangan atau lebih buruk lagi dan 576.600 orang berada pada tingkat kelaparan yang “bencana”.
Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan bahwa 90 persen penduduk di wilayah tersebut secara teratur hidup tanpa makanan selama sehari penuh.
Baca Juga : Pangkalan AS di Suriah Terkena Serangan Roket Kelompok Perlawanan Irak
Guterres mengatakan kepada wartawan, “Gencatan senjata kemanusiaan adalah satu-satunya cara untuk mulai memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat di Gaza dan mengakhiri mimpi buruk mereka yang sedang berlangsung.”Dia mengatakan Gaza menghadapi “bencana kemanusiaan” dan memperingatkan bahwa kehancuran total sistem dukungan kemanusiaan akan menyebabkan “gangguan total ketertiban umum dan peningkatan tekanan untuk pengungsian massal ke Mesir.”