New York, Purna Warta – Lebih dari sepertiga warga Amerika berada di bawah kondisi rawan akibat gelombang suhu panas ekstrem kemungkinan yang akan melanda sejumlah negara bagian di Amerika Serikat akhir pekan ini.
Dilansir dari BBC, sekitar 113 juta orang di AS berada dalam kondisi rawan dan mendapatkan efek langsung dari gelombang panas, dimulai dari Florida ke Texas ke California hingga negara bagian barat laut Washington.
Baca Juga : Pentagon: Iran dan Rusia Berusaha Usir Amerika dari Suriah
Temperatur yang ekstrim memaksa warga untuk menggunakan AC. Penggunaan AC tersebut telah memecahkan rekor konsumsi listrik di Texas sejak tahun lalu.
Sebanyak 27 juta orang diperkirakan akan menjadi saksi gelombang suhu tinggi di atas 43°C dalam beberapa hari mendatang.
Menurut Layanan Cuaca Nasional (NWS), panas disebabkan oleh tekanan tinggi atas pegunungan dan menyebutnya sebagai yang terkuat yang dialami oleh wilayah tersebut.
“Pegunungan subtropis menjadi tersangka utama atas kemungkinan munculnya gelombang panas bersejarah di seluruh wilayah ini, dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat,” kata NWS.
Baca Juga : Amerika Serukan Kesiapan Elemen-Elemen Yang Berafiliasi Dengannya di Suriah
Perkiraan jumlah orang yang meninggal akibat insiden terkait suhu panas di AS adalah 700, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Suhu siang hari diperkirakan akan tetap hingga 46°C (hari ini) sementara panas diperkirakan akan bertahan hingga minggu depan.
Suhu di Phoenix kemungkinan akan mencapai atau melebihi 43°C dalam lima hari ke depan, memecahkan masa panas terlama yang berlangsung selama 18 hari.
Las Vegas mungkin mengalami 47°C dalam beberapa hari ke depan sementara Death Valley, California, juga diperkirakan akan melampaui suhu tertinggi sepanjang masa sebesar 54°C.
Baca Juga : Rusia: 13 Pelanggaran Wilayah Udara Suriah oleh Koalisi Amerika Dalam 24 Jam Terakhir
Peringatan dikeluarkan untuk penduduk Las Vegas oleh NWS. “‘Ini gurun, tentu saja panas!”. Ungkapan tersebut adalah pola pikir yang BERBAHAYA! Gelombang panas ini BUKAN panas khas gurun karena durasinya yang lama, suhu siang hari yang ekstrim, & malam yang hangat. Setiap orang perlu mengatasi panas ini dengan serius, termasuk yang yang tinggal di gurun,” katanya.
Panas ekstrem juga memaksa penutupan atau memperpendek jam buka taman, museum, kebun binatang, dan bisnis.
Selain itu, rumah sakit juga memiliki kasus yang serupa terkait masalahg gelombang panas panas ini.
“Kami menerima banyak penyakit yang berhubungan dengan suhu panas sekarang; banyak dehidrasi dan kelelahan akibat panas,” kata Dr Ashkan Morim, yang bekerja di Rumah Sakit Dignity Health Siena, di luar Las Vegas.
Baca Juga : Korea Utara Tuduh AS Langgar Wilayah Udaranya
Sementara itu, gelombang panas juga melanda Eropa yang menyebabkan penutupan objek wisata utama di Yunani pada Jumat.
Suhu tinggi adalah akibat dari perubahan iklim dan El Niño, kata para ilmuwan.