Gedung Putih: Tindakan China di Sekitar Taiwan Ancam Stabilitas

Washington, Purna Warta – Gedung Putih pada Jumat (9/4) mengatakan pihaknya terus mencermati peningkatan aktivitas militer China di Selat Taiwan, dan menyebut tindakan Beijing baru-baru ini dapat mengganggu stabilitas kawasan.

“Kami telah … dengan jelas – secara publik, secara pribadi – mengungkapkan keprihatinan kami, kekhawatiran kami yang semakin besar, tentang agresi China terhadap Taiwan,” kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan seperti dilansir Rauters.

“Kami telah melihat peningkatan yang mengkhawatirkan dalam aktivitas militer RRT di Selat Taiwan, yang kami yakini berpotensi membuat tidak stabil,” katanya, ketika ditanya apakah Washington khawatir tentang kemungkinan invasi China.

Taiwan yang diklaim China, telah mengeluh selama beberapa bulan terakhir tentang misi berulang oleh angkatan udara China di dekat pulau itu, yang terkonsentrasi di bagian barat daya zona pertahanan udaranya dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Sebelas pesawat angkatan udara China memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada hari Jumat, termasuk delapan jet tempur, kata kementerian pertahanan pulau itu.

Beijing pada Kamis menyalahkan Amerika Serikat atas ketegangan atas Taiwan setelah sebuah kapal perang AS berlayar dekat pulau itu. Beijing lebih lanjut melontarkan pernyataan retoretis bahwa pihaknya bisa jadi akan berlayar di Teluk Meksiko sebagai “unjuk kekuatan”.

Pada hari Senin (5/4) China mengatakan, sebuah kelompok kapal induk China sedang berlatih di dekat pulau itu, dan pada hari Rabu sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif yang memisahkan pulau itu dari tetangga raksasanya.

Taiwan adalah masalah teritorial paling sensitif di China dan rawan pertikaian antara Beijing dan Washington, yang diwajibkan menurut undang-undang AS untuk memberi pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

China yakin Amerika Serikat berkolusi dengan Taiwan untuk menantang Beijing dan memberikan dukungan kepada mereka yang ingin pulau itu mendeklarasikan kemerdekaan resmi.

Baca juga: Beijing: Kami Lindungi Perusahaan Cina dari Sanksi AS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *