Disetujui Biden, AS akan Bangun Proyek Pengeboran Minyak di Alaska

Disetujui Biden, AS akan Bangun Proyek Pengeboran Minyak di Alaska

Los Angeles, Purna Warta  Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan memberikan persetujuannya untuk sebuah proyek pengeboran minyak besar yang kontroversial di negara bagian Alaska pada Senin (13/3), sebagaimana dilansir dari Reuters.

Keputusan untuk menyetujui tiga situs pengeboran minyak di Alaska barat laut tersebut dibuat sehari setelah Biden mengumumkan pembatasan yang luas terhadap kontrak sewa minyak dan gas untuk melindungi sekitar 6,4 juta hektare tanah dan air di daerah itu.

Baca Juga : Peringati 10 Tahun Kepausan, Paus Fransiskus Gelar Misa Bersama

Pengeboran minyak tersebut, yang disebut sebagai Proyek Willow dan dikembangkan oleh perusahaan energi ConocoPhillips, akan berlokasi di dalam Kawasan Cadangan Minyak Nasional di Alaska, sebuah area  9,3 juta hektare di Alaska utara.

Pada Minggu (12/3), Departemen Dalam Negeri AS merilis rencana aksi untuk mencegah kontrak sewa minyak dan gas pada hampir 1,2 juta hektare area Laut Beaufort di Samudera Arktik yang secara efektif menutup kawasan perairan Laut Arktik Amerika Serikat untuk pengeboran minyak.

Selain pelarangan pengeboran, pemerintah AS juga akan merencanakan perlindungan baru terhadap 5,2 juta hektare area yang sensitif secara ekologis di dalam kawasan cadangan minyak di Alaska.

Area tersebut mencakup kawasan khusus Danau Teshekpuk, Dataran Tinggi Tutukok, Sungai Colville, Laguna Kasegaluk, dan Teluk Peard.

Pengembangan tersebut akan dilanjutkan di tengah usaha Biden menyeimbangkan pencapaian dekarbonisasi ekonomi AS dengan upaya menjaga harga energi domestik tetap terjangkau.

Walaupun mendapat sokongan dari industri minyak dan gas dan pejabat negara bagian yang menghendaki bertambahnya lapangan kerja, proyek tersebut ditentang keras oleh kelompok pemerhati lingkungan yang menghendaki transisi kilat dari bahan bakar fosil untuk menangkal dampak perubahan iklim.

Baca Juga : Kematian, Eksploitasi dan Pemerkosaan; Akhir dari Suaka bagi Rohingya

Sebuah organisasi lingkungan pada Minggu mengatakan perlindungan yang diusulkan belum cukup dan Pemerintah AS seharusnya menghentikan seluruh pengembangan proyek minyak dan gas.

“Melindungi satu kawasan di Arktik supaya bisa menghancurkan kawasan lainnya tidak masuk akal, dan itu tidak akan menolong rakyat dan margasatwa yang terdampak oleh Proyek Willow itu,” kara Kristen Monsell, pengacara senior Center for Biological Diversity.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *