New York, Purna Warta – Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menyerukan segera diakhirinya pertumpahan darah di Jalur Gaza, seiring rezim Israel melanjutkan kampanye pemboman mematikan di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Baca Juga: Tiongkok Sebut Pasukannya Siaga Tinggi setelah Kapal AS dan Kanada Lintasi Selat Taiwan
Nebenzya menyampaikan seruan tersebut pada sesi khusus Majelis Umum PBB mengenai Palestina pada hari Kamis (2/11), dan menekankan bahwa pertumpahan darah harus dihentikan untuk mencegah krisis yang sedang berlangsung ini menyebar ke seluruh wilayah.
“Pertama-tama, kita perlu menghentikan pertumpahan darah dan mencegah krisis melanda seluruh wilayah. Jika tidak, konflik tidak akan pernah berhenti,” ujarnya.
Nebenzya juga menuntut agar para mediator diizinkan untuk mengupayakan solusi diplomatik, termasuk pembebasan sandera.
“Seseorang harus menempuh jalan ini cepat atau lambat; satu-satunya pertanyaan adalah berapa banyak orang tak berdosa yang akan mati pada saat ini,” katanya.
Utusan Rusia untuk PBB ini mengatakan Israel adalah rezim pendudukan dan oleh karena itu mereka tidak memiliki hak untuk membela diri dalam konflik di Gaza saat ini seperti yang diklaimnya.
Baca Juga: Iran Memimpin Forum Sosial Dewan Hak Asasi Manusia PBB
Pada hari Selasa, Nebenzya menyalahkan Amerika Serikat atas kekejaman yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, setelah Washington menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata mendesak di Jalur Gaza.
Utusan tersebut juga mengecam negara-negara Barat yang abstain dalam pemungutan suara terhadap rancangan resolusi yang diusulkan Rusia yang menyerukan gencatan senjata.
Seminggu sebelumnya, Nebenzya mengatakan Moskow telah bertahun-tahun memperingatkan tentang meningkatnya ketegangan di Asia Barat dan bahwa krisis yang sedang berlangsung di kawasan ini merupakan akibat dari kebijakan “destruktif” Amerika Serikat yang sudah berlangsung lama.
Israel telah melakukan pengeboman besar-besaran di Gaza sejak 7 Oktober ketika gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan operasi mendadak di wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Prancis Keluarkan Aturan Denda Besar bagi Aksi Pro-Palestina di Paris
Agresi tersebut sejauh ini telah menewaskan 8.800 warga Palestina dan menyebabkan lebih dari 23.000 orang terluka. Tel Aviv juga memblokir pasokan air, makanan, dan listrik ke Gaza, sehingga membuat jalur pantai tersebut mengalami krisis kemanusiaan.