New York, Purna Warta – Duta Besar dan Perwakilan Tetap Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani mengutuk keras setiap kekerasan dan penghinaan terhadap orang berdasarkan agama atau kepercayaan. Ia menyatakan bahwa waktunya telah tiba bagi masyarakat internasional untuk memerangi Islamofobia dan mengambil tindakan terhadap kebencian terhadap umat Islam, yang merupakan sebagian besar penduduk dunia.
Iravani mengajukan permintaan tersebut di acara Majelis Umum PBB pada Sabtu (11/3) untuk menyambut peringatan Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia, yang berlangsung pada tanggal 15 Maret setiap tahun.
Baca Juga : Oman: Iran Bantu Stabilitas Regional dengan Kebijakan Politik di Kawasan
“Pertemuan hari ini mewakili tekad kuat para peserta untuk mengatasi masalah Islamofobia, termasuk kebencian, diskriminasi, serangan teroris, dan kekerasan terhadap Muslim serta prinsip, keyakinan, dan ritual keagamaan mereka,” kata diplomat senior Iran itu.
“Saat ini, dunia terus menyaksikan agresi tanpa henti dari rezim Zionis pendudukan terhadap al-Quds dan Muslim di seluruh wilayah Palestina yang diduduki. Apalagi Al-Qur’an di beberapa negara Eropa dicemarkan dengan dalih kebebasan berekspresi,” ujarnya.
“Selama beberapa dekade terakhir, kami telah melihat jaringan luas media, yang dengan kedok penyebaran berita, telah membentuk suasana permusuhan dan ofensif terhadap Muslim yang melanggar hak asasi mereka,” tambah Iravani.
Diplomat Iran itu mengatakan sudah tiba waktunya bagi komunitas internasional, terutama badan-badan dunia dan negara-negara yang menyebut diri mereka pendukung hak asasi manusia, untuk melawan kebencian terhadap Muslim, yang merupakan sebagian besar populasi dunia.
“Republik Islam Iran mengutuk keras setiap kekerasan terhadap orang-orang berdasarkan kepercayaan dan agama mereka dan mengungkapkan simpati kepada para korban serangan Islamofobia di mana pun di dunia.” Tegasnya.
Baca Juga : Ribuan Demonstran di Praha Protes Inflasi dan Dukungan Militer Pemerintah Untuk Ukraina
“Ini juga menggarisbawahi pentingnya Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia dalam menarik perhatian pada budaya toleransi dan perdamaian atas dasar penghormatan terhadap hak asasi manusia dan keragaman agama dan kepercayaan di semua tingkatan,” kata Iravani.