Washington, Purna Warta – Anggota organisasi Code Pink mengibarkan bendera Palestina berukuran besar dari jendela di lantai atas Washington Hilton.
Demonstrasi di luar hotel bertujuan untuk menunjukkan dukungan terhadap sejumlah jurnalis Palestina yang dibunuh tanpa ampun oleh pasukan Israel dalam perang di Gaza.
Di luar venue terlihat beberapa jaket pers yang diberi noda darah buatan, masing-masing bertuliskan nama jurnalis Palestina yang terbunuh. Tugu peringatan darurat ini berfungsi sebagai penghormatan kepada mereka yang membunuh dalam perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York, pasukan Israel bertanggung jawab atas kematian sedikitnya 92 jurnalis dan personel media Palestina. Namun, kantor media Palestina di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban jiwa lebih tinggi, dengan menyebutkan 141 korban jiwa. Selain itu, tiga jurnalis dari Lebanon juga tewas dalam perang tersebut.
Meskipun demonstrasi sedang berlangsung di luar hotel, tempat acara makan malam tahunan Koresponden Gedung Putih berlangsung, presiden AS tidak menyebutkan perang Gaza dalam pidatonya. Biden memfokuskan pidatonya pada serangan ringan terhadap pendahulunya, Donald Trump, sekaligus mengakui pengorbanan yang dilakukan oleh jurnalis di seluruh dunia.
Penghindaran Biden terhadap protes pro-Palestina yang cukup besar di luar Washington Hilton terlihat jelas ketika ia masuk melalui pintu belakang. Namun, kelompok kecil demonstran yang menyerukan gencatan senjata di Gaza menyambut kedatangannya. Code Pink, sebuah gerakan akar rumput, memimpin demonstrasi menuju tempat tersebut dari taman terdekat, mengkritik pemberitaan media yang bias dan berpihak pada Israel.
Acara pada hari Sabtu ini memberikan kesempatan kepada Biden untuk berpidato di hadapan para jurnalis di tengah meningkatnya kritik atas dukungannya terhadap kejahatan Israel di Gaza, yang telah mengakibatkan kematian lebih dari 34.000 warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak.