Beijing, Purna Warta – Blinken dijadwalkan tiba di China pada awal Februari, tetapi pemerintahan Biden memutuskan untuk menunda kunjungan tersebut setelah balon China terlihat di wilayah udara AS.
Washington memerintahkan militer untuk menembak jatuh, dilain hal AS mengklaim telah China memata-matai fasilitas pertahanan. China bersikeras itu hanyalah perangkat meteorologi yang tertiup angin, sebuah laporan oleh Financial Times melaporkan, menurut Russia Today.
Baca Juga : Delegasi Saudi di Mashhad Iran Persiapkan Pembukaan Kembali Konsulat
Kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan tentang tanggal baru kedatangan Blinken, karena otoritas China menginginkan kejelasan tentang apa yang direncanakan AS dengan hasil penyelidikan oleh FBI, yang telah mempelajari puing-puing yang balon yang hancur.
Menteri Luar Negeri China Qin Gang membahas situasi seputar balon tersebut dengan pejabat Amerika Serikat yang menghadiri Forum Pembangunan China di Beijing pada bulan Maret, “orang-orang yang mengetahui pertemuan tersebut” sambal mengatakannya kepada forum tersebut.
Qin dilaporkan menganggap penyelidikan FBI sebagai contoh lain dari masalah yang mempersulit untuk menstabilkan hubungan China-AS.
Financial Times (FT) mengutip juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, yang mengatakan Beijing “tidak bisa tidak secara serius mempertanyakan independensi, keterbukaan, dan transparansi dari apa yang disebut penyelidikan.” Menurut Liu, pihak China “dengan tegas menentang AS yang terus menggunakan insiden balon untuk tujuan politik dan membesar-besarkan ancaman China.”
FBI dan Dewan Keamanan Nasional AS sejauh ini enggan mengatakan apakah hasil penyelidikan akan diumumkan atau tidak.
Insiden balon bukan satu-satunya masalah yang mengaburkan hubungan antara Washington dan Beijing, yang tampaknya berada pada titik terendah sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada 1979. Pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR Kevin McCarthy dan anggota parlemen AS lainnya tentang Amerika Serikat pada awal bulan ini adalah alasan lain mengapa kunjungan Blinken ke China tetap tertahan, kata sumber itu kepada FT.
Baca Juga : Lagi, Amerika Curi Minyak Suriah
Taiwan memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, tetapi tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari Tiongkok. Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya dan dengan keras menentang kontak antara Taipei dan Washington, yang mendukung dorongan kedaulatan Taiwan dan telah berjanji untuk melindungi pulau itu dengan pertahanan militer.