Washington, Purna Warta – John Bolton, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat selama kepresidenan Donald Trump telah membantu upaya banyak kudeta di negara-negara di dunia.
Kantor berita Reuters melaporkan dalam hal ini, John Bolton, mantan duta besar Amerika Serikat untuk PBB dan mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan Pada hari Selasa (12/7) bahwa dia membantu merancang kudeta di luar negeri.
Baca Juga : Korea Utara: Ukraina Tidak Pantas Beri Tahu Kami Tentang Hak Kedaulatan
Bolton membuat komentar itu kepada CNN setelah sidang kongres pada serangan 6 Januari 2021 oleh para pendukung Trump di US Capitol.
Anggota parlemen di panel sidang kongres pada hari Selasa menuduh mantan Presiden AS Donald Trump menghasut kekerasan dalam upaya terakhir untuk tetap berkuasa setelah kalah dalam pemilihan 2020.
Namun, Bolton mengatakan kepada Jake Tapper dari CNN bahwa Trump tidak cukup kompeten untuk melakukan “kudeta yang direncanakan dengan hati-hati”.
Bolton melanjutkan dengan menambahkan: “Sebagai seseorang yang membantu merencanakan kudeta – tidak di sini seperti yang Anda tahu di tempat lain – akan membutuhkan banyak waktu dan pekerjaan dan itu bukan sesuatu yang bisa dia (Trump) lakukan.”
Baca Juga : Arab Saudi Buka Langitnya Untuk Pesawat Rezim Zionis
Tapper kemudian bertanya kepada Bolton tentang secara spesifik kudeta, dan Bolton berkata, “Saya tidak akan merincinya,” sebelum menunjuk ke Venezuela. Ternyata tidak berhasil. “Bukannya kami melakukan banyak hal ke arah ini, tetapi kami melihat apa yang dilakukan oposisi untuk mencoba menggulingkan presiden yang dipilih secara ilegal, dan mereka gagal,” tambahnya.
Menurut Reuters, pada tahun 2019, sebagai penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Bolton secara terbuka mendukung permintaan Presiden Venezuela Juan Guaido yang memproklamirkan diri untuk mendukung upaya militer dalam usaha penggulingan Nicolas Maduro, dengan alasan bahwa pemilihan kembali Maduro tidak sah tetapi Maduro akhirnya menang.
“Saya merasa ada hal lain yang tidak anda katakan kepada saya (di luar Venezuela),” kata pembawa acara CNN, mendorong Bolton untuk menjawab, “Saya yakin ada.”
Menurut laporan ini, banyak pakar kebijakan luar negeri selama bertahun-tahun dari sejarah intervensi Washington di negara lain, dari peran negara ini dalam menggulingkan Perdana Menteri nasionalis Iran Mohammad Mossadegh pada tahun 1953 dan Perang Vietnam hingga invasi ke Irak dan Afghanistan ini. Tetapi sangat tidak biasa bagi para pejabat AS untuk secara terbuka mengakui peran mereka dalam mengobarkan kerusuhan di negara-negara asing.
Baca Juga : Presiden AS: Keputusan Saudi Bantu Leburkan Israel dalam Kawasan
“John Bolton, yang pernah menjabat di posisi tertinggi di pemerintahan AS, termasuk duta besar untuk PBB, dengan santai membual tentang membantu merencanakan kudeta di negara lain,” tulis Dickens Olu, seorang jurnalis BBC dari Kenya, di Twitter.