Washington, Purna Warta – Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan bahwa ia mundur dari pertarungan pemilihan umum kembali dengan Donald Trump, sebuah langkah bersejarah yang menjerumuskan persaingan menuju Gedung Putih pada tahun 2024 yang sudah penuh gejolak ke dalam wilayah yang belum dipetakan.
Baca juga: Warga AS Sambut Gembira Pengunduran Diri Joe Biden dari Pilpres AS
“Meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin ini demi kepentingan terbaik partai saya dan negara jika saya mundur dan fokus hanya pada memenuhi tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya,” Biden katanya dalam surat yang diposting di X pada hari Minggu.
Sebelumnya, puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrat mendesak Biden untuk mundur dari pemilihan umum November.
Empat senator Partai Demokrat dan lebih dari 30 perwakilan Partai Demokrat telah meminta Biden untuk mengakhiri kampanye pemilihannya kembali di tengah kekhawatiran mengenai usia, ketajaman mental, dan prospek terpilih kembali.
Kepanikan terjadi setelah Biden tampil buruk dalam debat tanggal 27 Juni dengan Donald Trump.
Sementara itu, mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi muncul sebagai tokoh senior penting Partai Demokrat yang mendorong Biden untuk mundur dari pencalonan.
Dia dilaporkan telah menyampaikan kekhawatiran di kalangan Demokrat bahwa Biden dapat merusak citra partainya jika dia terus mencalonkan diri sebagai presiden.
Saat berpidato di depan Partai Demokrat Carolina Utara pada hari Sabtu, Pelosi tidak banyak menyebutkan tentang pencalonan Biden. “Apakah Anda siap menjadi presiden dari Partai Demokrat?” Menurut Associated Press, kata Pelosi di akhir pidatonya tanpa menyebut Biden secara langsung.
Baca juga: Kamala Harris Mengumpulkan Sekitar $50 Juta Setelah Dukungan Biden
Masih belum jelas apakah Biden akan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya. Beberapa anggota Partai Demokrat, termasuk Pelosi, percaya bahwa proses pencalonan yang kompetitif akan meningkatkan kredibilitas calon presiden karena para pemilih tidak akan melihatnya sebagai kesepakatan rahasia.
Kubu Trump sudah mulai mempersiapkan rencana bagaimana menyerang Harris jika dia menjadi calon presiden.