Biden Terbang ke Eropa, Perketat Sanksi Rusia atas Konflik Ukraina

Biden Terbang ke Eropa, Perketat Sanksi Rusia atas Konflik Ukraina

Washington D.C., Purna Warta Presiden AS Joe Biden telah berangkat ke Eropa dalam misi untuk memperkuat persatuan Barat, dan meningkatkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia karena menyerang Ukraina dan berusaha mengganggu keseimbangan kekuatan pasca-Perang Dingin.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu (23/3) bahwa Biden akan berusaha untuk memperkuat persatuan luar biasa yang dibangun dengan sekutu dan mitranya.

Baca Juga : Menlu China Wang Yi Akan Kunjungi India

Sullivan juga mengatakan bahwa sanksi ekonomi, yang dikenakan oleh jaringan global sekutu Barat untuk melumpuhkan keuangan Rusia, akan diperketat.

“Paket sanksi lebih lanjut akan diluncurkan bersama dengan sekutu kami pada hari Kamis,” kata Sullivan. Paket sanksi itu akan terfokus tidak hanya pada penambahan sanksi baru tetapi untuk memastikan bahwa ada upaya bersama untuk meminimalisir penghindaran sanksi,” tambahnya.

Konflik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendefinisikan ulang kepresidenan Biden yang berusia 14 bulan dengan memimpin aliansi transatlantik dalam krisis paling serius di Eropa selama beberapa dekade terakhir ini.

Baca Juga : Amir Abdollahian: Kami dan Suriah Berada di Parit yang Sama

Diplomasi yang Intens

Setelah empat tahun Donald Trump, yang memperlakukan negara-negara Eropa sebagai pesaing ekonomi dan mencemooh peran tradisional AS sebagai mitra senior di NATO, Biden menekankan kembali persatuan.

Pada hari Kamis, Biden akan menghadiri pertemuan puncak dengan NATO, kelompok G7 dan Dewan Eropa. Dia terbang pada hari Jumat ke Polandia, yang bertetangga dengan Ukraina dan sekarang menjadi garis depan dalam apa yang disebut sebagian orang sebagai Perang Dingin baru, dan pada hari Sabtu dia bertemu dengan Presiden Andrzej Duda.

Diplomasi yang intens menandai momen penting dalam kebuntuan berbahaya dengan Putin, yang berusaha untuk memaksa Ukraina keluar dari jalurnya yang pro-Barat.

Baca Juga : Jet-Jet Tempur Saudi Kembali Bombardir Jaringan Telekomunikasi Yaman

Jika konflik terus berlanjut, kemampuan Rusia untuk menangkal kerugian militer dan sanksi ekonomi Barat, mungkin akan sangat bergantung pada posisi yang diambil oleh mitra sepemikirannya; China.

Sullivan mengatakan Biden juga akan berkonsultasi mengenai pertanyaan tentang potensi partisipasi China dalam konflik Ukraina saat dia berada di Brussel. Dia akan juga akan mempertanyakannya hal serupa kepada NATO.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *