Washington, Purna Warta – Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menerima undangan dari Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk mengunjungi Yerusalem dalam beberapa bulan mendatang.
Kedua pemerintah mengkonfirmasi kunjungan yang akan datang kemarin, namun tanggalnya belum diumumkan.
Baca Juga : Sekjen OKI Sebut Al-Aqsa Hanya Milik Ummat Islam
Selama panggilan telepon mereka, Bennett memberi tahu Biden tentang upaya “untuk menghentikan kekerasan dan hasutan di Yerusalem,” kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan, merujuk pada pelanggaran dan penodaan Israel terbaru terhadap Masjid Al-Aqsa, serta penangkapan ratusan jemaah Palestina.
Sedikitnya 200 jemaah Palestina terluka dan lebih dari 400 lainnya ditangkap sejak Israel memulai agresinya terhadap Masjid Al-Aqsa pada 15 April, ketika pasukan pendudukan Israel menggunakan kekerasan brutal terhadap jemaah Muslim untuk mengevakuasi tempat suci tersebut guna memberi jalan bagi kaum radikal Israel untuk melakukan aksinya sembari merayakan Paskah.
Biden “mencatat upaya berkelanjutan antara pejabat Israel dan Palestina untuk menurunkan ketegangan dan memastikan akhir yang damai untuk musim suci Ramadhan” dan menegaskan “dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Israel dan kebutuhan pertahanannya,” kata Gedung Putih dalam pernyataannya.
Baca Juga : Utusan Iran: Masjid Al-Aqsa Harus Dilindungi Hukum Internasional
Biden “juga menerima undangan untuk mengunjungi Israel selama beberapa bulan mendatang,” kata Gedung Putih, menambahkan bahwa kedua pemimpin akan tetap berhubungan secara teratur.