Washington, Purna Warta – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden membenarkan holokos atau genosida Armenia pada perang dunia pertama. Karena pengakuan ini, terjadi peningkatan manajemen keamanan di semua instansi diplomatik AS di Turki. Satu hal yang membuat Gedung Konsulat Washington ditutup di Ankara.
Dikutip dari surat kabar Rusia, Sputnik, 26/4, Kedubes dan Gedung Konsulat AS di Turki ditutup pada hari Senin dan Selasa sebagai bentuk langkah antisipasi demonstrasi warga Ankara.
Dari lain pihak, instansi kepolisian Turki terus beroperasi mengelilingi Gedung Diplomat Amerika.
Langkah antisipasi AS ini dilakukan karena pengakuan dan pembenaran Presiden Joe Biden akan genosida atas etnis Armenia pada periode Ottoman atau Utsmaniyah.
“Kami selalu mengingat orang-orang yang hari ini dibunuh pada aksi genosida di periode Utsmaniyah atas minoritas Armenia. (Hal ini dilakukan) demi menegaskan agar mereka berpegang teguh pada janji untuk mencegah mengulangi pembantaian serupa,” jelas Presiden Joe Biden.
Pernyataan Presiden Joe Biden membuat pemerintah Turki marah dan Kemenlu memanggil Dubes AS, David Satterfield.
“Jelas bahwa pernyataan ini tidak memiliki sandaran ilmiyah, juga tidak didukung dengan bukti dokumentasi. Terkhusus insiden di tahun 1915, tidak ada syarat lazim untuk menggunakan istilah genosida sebagaimana yang tercantum dalam piagam internasional,” tegas Kemenlu Turki menolak.