Washington, Purna Warta – Jumat dini hari, 26/2, dilaporkan serangan yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat di Suriah. Kemenhan AS menyatakan bahwa atas perintah Joe Biden, militer telah memborbardir beberapa titik Mukawamah di wilayah timur Suriah.
Sebelum laporan serangan ini ditekankan oleh Pentagon, sebelumnya Reuters telah mengutipnya dari dua sumber petinggi AS dan melaporkan bahwa Amerika telah merudal beberapa titik kelompok jaringan sekutu Iran di Suriah.
Mengutip dari dua sumber pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya, Reuters menambahkan bahwa izin dikeluarkan oleh Presiden Joe Biden. Salah satu petinggi AS lainnya juga mengatakan bahwa serangan ini dilakukan sebagai balasan dari serangan yang terjadi di Irak di daerah Amerika.
CBS dan beberapa media juga melaporkan serangan ini. Dikutip dari laporan pertama peristiwa, terdapat perbedaan warta mengenai jumlah titik sasaran. Sebagian menyatakan satu titik dan lainnya menyebutkan lebih dari satu titik incaran.
Berita dari Media Mukawamah
Chanel telegram Sabereen News, dekat dengan gerakan resistensi, melaporkan bahwa serangan Amerika menyasar titik antara al-Bukamal dan al-Qaem di perbatasan Suriah-Irak.
Dikutip dari Sabereen News, satu orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Amerika juga mengincar satu gedung kosong serta satu titik lainnya Mukawamah hingga mengakibatkan satu orang meninggal dan melukai beberapa lainnya.
Klaim ABC News
Sementara ABC News mengklaim dalam laporannya bahwa serangan roket di Erbil yang telah melukai beberapa orang AS, dibalas dengan serangan di wilayah timur Suriah di dekat perbatasan dengan Irak.
Dikutip dari surat kabar tersebut, serangan udara telah mengincar gedung-gedung milik Kata’ib Hizbullah dan semua gerakan resistensi di kota al-Bukamal.
Pula surat kabar Wall Street Journal melaporkan bahwa gedung yang disasar digunakan oleh satu kelompok yang telah melakukan operasi ke militer AS di Kawasan.
Pernyataan Pentagon
Setelah berita-berita ini, Kementerian Pertahanan Amerika dalam satu pernyataan menjelaskan bahwa atas perintah Presiden Joe Biden, militer AS telah memborbardir beberapa titik di wilayah timur Suriah.
“Pasukan militer Amerika, berdasarkan perintah dari Presiden Joe Biden sore hari ini, telah mengadakan operasi udara ke beberapa gedung yang digunakan oleh kelompok-kelompok dukungan Iran di timur Suriah,” jelas Pentagon.
“Presiden Joe Biden akan mengambil langkah untuk menjaga personil AS dan koalisi. Di saat yang sama, operasi kami adalah operasi yang telah diperhitungkan sebelumnya yang bertujuan untuk mengurangi tensi konflik secara umum yang terjadi di timur Suriah dan Irak,” tambahnya.
Jubir Pentagon juga mengklaim bahwa serangan tersebut telah menghancurkan beberapa gedung di perbatasan yang pernah digunakan oleh Kata’ib Hizbullah dan Kata’ib Sayyid al-Shuhada.
Serangan ke Titik Amerika di Irak
Dua hari yang lalu, terjadi serangan atas kepentingan Amerika di Irak. Pertama, sekitar 10 hari yang lalu, bandara internasional Erbil dan satu pangkalan AS di bandara tersebut menjadi makanan manuver roket.
Beberapa jam setelah laporan operasi ini, salah satu kelompok Irak yang baru berdiri yang bernama Soraya Awliya al-Dam menegaskan bahwa kolonialisme Amerika tidak akan aman di semua daerah Irak. Kelompok tersebut mengambil tanggungjawab serangan di Erbil.
Dua hari lalu, beberapa media juga melaporkan bahwa tiga roket Katyusha menghantam beberapa titik dekat dengan zona hijau Baghdad, wilayah Kedubes AS.
Pengusiran Amerika pasca teror pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis semakin menyemarak. Setelah tuntutan rakyat, Parlemen juga mengesahkan dan menuntut AS mundur dari Irak.
Baca juga: Teroris Cegah Warga Sipil Kembali ke Daerah yang Dikendalikan Pemerintah Suriah