Washington, Purna Warta – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menolak upaya baru negara-negara Arab untuk memaksa Israel menerima gencatan senjata di Gaza, di mana rezim tersebut telah terlibat dalam kampanye militer tanpa henti terhadap Palestina sejak 7 Oktober.
Baca Juga : Dukung Palestina, Kontrak Anwar El Ghazi Diakhiri oleh Mainz
Blinken mengatakan kepada para menteri luar negeri Yordania dan Mesir dalam konferensi pers pada hari Sabtu (4/11) di Amman bahwa gencatan senjata di Gaza hanya akan membantu gerakan perlawanan Hamas untuk berkumpul kembali dan menyerang rezim Israel.
“Gencatan senjata sekarang hanya akan membuat Hamas tetap bertahan, mampu berkumpul kembali dan mengulangi apa yang terjadi pada 7 Oktober,” katanya, merujuk pada operasi Hamas yang menyebabkan sekitar 1.400 kematian di antara pemukim dan tentara Israel.
Rezim telah membenarkan penargetan warga sipil di Gaza secara sembarangan sebagai respons terhadap operasi Hamas. AS dan sekutunya di Eropa secara terbuka mendukung pembantaian tersebut dengan menyatakan bahwa rezim tersebut mempunyai hak untuk membela diri.
Baca Juga : Iran Peringatkan Israel Operasi Militer Front Perlawanan Tahap Berikutnya Jika Pemboman Berlanjut
Blinken mengulangi pernyataannya pada hari Sabtu ketika rekan-rekannya dari Mesir dan Yordania menyerukan penghentian segera pertempuran di Gaza dan mengatakan pembunuhan ribuan warga sipil tidak dapat dibenarkan sebagai tindakan membela diri.
“Tanggung jawab komunitas internasional adalah mengupayakan penghentian permusuhan, bukan mendorong berlanjutnya kekerasan,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada konferensi pers.
“Saya pikir kita perlu meluruskan prioritas kita. Saat ini kita harus memastikan perang ini berhenti,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi di acara yang sama.
Pihak berwenang Hamas mengatakan pada hari Sabtu bahwa jumlah korban tewas akibat perang Israel telah mencapai 9.488 orang, termasuk 3.900 anak-anak.
Baca Juga : Turki Tarik Duta Besarnya untuk Israel
Kunjungan Blinken pada hari Sabtu ke wilayah tersebut adalah yang kedua sejak perang meletus di Gaza. Sebelumnya pada hari itu, ia bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati serta menteri luar negeri Saudi, Qatar dan Emirat serta perwakilan Palestina di Amman.