Washington, Purna Warta – Seorang pejabat tinggi Amerika Serikat dalam konfirmasinya mengatakan pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan opsi-opsi baru, termasuk menyediakan lebih banyak senjata ke Kiev jika ketegangan meningkat antara Ukraina dan Rusia.
“Selain mempertimbangkan bagaimana membantu militer dan pemerintah Ukraina menangkis invasi, AS sedang mengevaluasi opsi untuk memperkuat kemampuan pasukan Ukraina melawan potensi serangan Rusia,” kata pejabat tersebut kepada CNN, Selasa (18/1).
Dia menambahkan bahwa (langkah) itu termasuk kemungkinan menyediakan amunisi tambahan, mortir, rudal anti-tank Javelin, dan sistem rudal anti-pesawat kepada Angkatan Darat Ukraina, yang kemungkinan akan dipenuhi oleh sekutu NATO.
Inggris juga mengumumkan pengiriman senjata anti-tank ke Ukraina pada hari Senin.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan timpalannya dari Rusia, Sergei Lavrov dijadwalkan akan bertemu di Jenewa pada Jumat depan.
Sekelompok senator AS berkunjung ke Kiev pada hari Senin dan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pekan lalu, Direktur CIA Bill Burns juga melakukan perjalanan ke Kiev untuk bertemu dengan Presiden Zelensky.
Negara-negara Barat menuding Rusia sedang mempersiapkan serangan ke Ukraina. Tetapi, Moskow membantah tuduhan itu dan menganggapnya tidak berdasar.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan memberikan dukungan kepada Ukraina dalam perjuangannya menghadapi ancaman Rusia dan mendesak solusi diplomatik untuk konflik di Eropa timur ini. Biden memberikan dukungan sambil menjanjikan bantuan AS jika Moskow menyerang.
Sebelumnya diberitakan, Biden telah menghabiskan dua jam berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia memperingatkan bahwa jika pasukan Rusia sekarang berkumpul di sebelah Ukraina meluncurkan serangan besar, Moskow akan menghadapi sanksi ekonomi AS tidak seperti yang pernah dilihat sebelumnya. Tetapi Gedung Putih menekankan bahwa Biden, dalam seruannya juga mendorong untuk menghidupkan kembali diplomasi, termasuk pembicaraan damai yang terhenti antara Ukraina dan Rusia.
“Dalam beberapa hari ke depan, kami jelas akan terus berbicara dengan mitra Eropa kami. Kami akan terus berbicara dengan mitra Rusia kami dan menemukan jalan ke depan,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan.