Washington, Purna Warta – Organisasi Hak Asasi Manusia Internasional mengecam sambutan AS atas kunjungan Khalid bin Salman, Wakil Menteri Pertahanan Saudi, ke Washington. Organisasi HAM tersebut menyebutnya dengan acuhnya instansi pemerintah Amerika akan realisasi piagam hak asasi manusia.
Organisasi HAM internasional mengatakan bahwa sambutan kunjungan ini menandakan bahwa Joe Biden, Presiden AS, telah melanggar janjinya sendiri tentang politik luar negeri yang akan fokus pada masalah hak asasi manusia. Demikian Saudi Leaks mengabarkan, Kamis (8/7).
Baca Juga : Mengapa Amerika Serikat Bersikeras Menduduki Suriah?
Sarah Leah Whitson, Direktur Human Right Watch untuk Selatan Afrika dan Timteng, mengatakan, “Kami sangat jijik dengan hal tersebut.”
“Akan tetapi saya tidak bisa menyebutnya sesuatu yang tiba-tiba. Pemerintahan Joe Biden telah menunjukkan bahwa mereka tidak ingin merubah relasinya dengan Arab Saudi,” tambahnya.
Khalid bin Salman, Saudara kecil Mohammed bin Salman, sampai ke Washington pada hari Selasa (6/7), dalam satu kunjungan yang tidak diungkap oleh Gedung Putih.
Ini adalah kunjungan pertama petinggi Saudi pasca Amerika membeberkan hasil penyelidikan intelijen tentang kasus Jamal Khashoggi. Dalam pertemuan ini, Khalid bin Salman bertemu dengan petinggi AS seperti Jake Sullivan dan Menhan Lloyd Austin.
Jamal Khashoggi dibunuh pada bulan Oktober 2018 di Gedung Konsulat Arab Saudi di Turki. Kala itu, kepergian Khashoggi ke Ankara atas inisiatif Khalid bin Salman selaku Dubes Saudi di Washington.
Baca Juga : Damaskus: Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Telah Menjadi Alat untuk Menekan Suriah
Whitson menjelaskan, “Khalidlah yang melapangkan kepergian Jamal Khashoggi dari AS ke Turki. Saat itulah rencana pembunuhan dilaksanakan.”
Jen Psaki, Sekertaris Pers Gedung Putih, menyatakan bahwa kasus Jamal Khashoggi akan menjadi topik bahasan kunjungan ini.