Washington, Purna Warta – Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan AS mengirimkan pesan ke Iran yang mendesak Iran untuk tidak menargetkan pangkalan dan pasukan Amerika setelah rezim Israel menyerang konsulat Iran di ibu kota Suriah.
Berbicara pada konferensi pers pada hari Rabu (2/3), Miller mencatat bahwa pesan tersebut mengatakan bahwa Amerika Serikat “tidak terlibat” dalam serangan udara mematikan pada hari Senin terhadap gedung konsuler kedutaan Iran di Damaskus.
Baca Juga : Kelompok HAM Serukan Penghentiaan Segera Transfer Senjata AS ke Israel
“Saya hanya akan mengatakan bahwa kami telah menjelaskan kepada Iran bahwa kami tidak terlibat dalam serangan ini, kami tidak mengetahuinya pada saat itu, dan kami memperingatkan mereka untuk tidak menggunakan serangan ini sebagai dalih untuk menyerang fasilitas atau fasilitas AS. personel,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah pesan disampaikan ke Iran melalui perantara, dia menjawab, “Kami memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan, pesan yang sangat jelas, ke Iran baik secara langsung maupun tidak langsung, dan kami melakukannya jika itu demi kepentingan kami.”
‘AS harus bertanggung jawab’: Menteri Luar Negeri setelah serangan mematikan Israel terhadap konsulat Iran
Iran mengatakan, sebagai pendukung terbesar Israel, AS harus “bertanggung jawab” setelah serangan mematikan Tel Aviv terhadap konsulat Iran di Damaskus.
Pada Senin sore, pesawat tempur Israel mengebom konsulat Iran, yang terletak di sebelah gedung kedutaan di distrik Mezzeh, Damaskus.
Serangan udara tersebut menewaskan 13 orang, termasuk tujuh anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang sedang menjalankan misi penasehatan ke Suriah.
Baca Juga : Supermarket di Perancis Sengaja Salah Memberi Label pada Produk Israel untuk Hindari Boikot
Para pejabat Iran telah menekankan hak negaranya untuk memberikan tanggapan tegas terhadap kejahatan Israel.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan pendukung terbesar Israel, Amerika Serikat, harus “bertanggung jawab” atas serangan teroris yang melanggar semua kewajiban dan konvensi internasional.