Washington, Purna Warta – Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Selatan dan Tengah mengatakan AS menentang proyek pipa gas Iran-Pakistan (IP).
Berbicara kepada anggota kongres dalam sidang kongres di Washington pada hari Rabu, Donald Lu mengatakan AS mengerahkan upaya maksimal untuk mencegah pembangunan proyek IP.
Baca Juta : Pejabat Iran: Iran Termasuk 10 Negara Teratas dalam Pembuatan Satelit
Dia menambahkan bahwa AS prihatin dengan ketegangan hubungan Pakistan dengan negara tetangganya Iran, khususnya pada proyek pipa gas IP.
Pejabat AS mencatat bahwa Washington telah melakukan kontak dengan Islamabad mengenai masalah ini.
Menekankan pentingnya memantau pendanaan untuk proyek mega energi, Lu mengatakan AS terus mencermatinya.
“Washington belum menerima permintaan apa pun dari Islamabad mengenai keringanan sanksi, sehingga upaya kami untuk menghentikan Pakistan dari proyek gas Iran akan terus berlanjut,” tambah diplomat itu.
Lu menyatakan bahwa proyek tersebut bukan untuk kepentingan Pakistan karena perusahaan internasional tidak mau berinvestasi di dalamnya.
Baca Juta : Tertunda 10 Tahun, Proyek Pipa Gas Pakistan-Iran Dilanjutkan Kembali
Pada bulan Februari lalu, Pakistan memberikan lampu hijau untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda pada proyek pipa gas bersama dengan Iran di wilayahnya, sebagai sebuah langkah signifikan menuju peningkatan kerja sama energi antara kedua negara.
Dalam sebuah langkah signifikan menuju peningkatan kerja sama energi antara Pakistan dan Iran, Islamabad telah memberikan lampu hijau untuk melanjutkan pekerjaan yang banyak tertunda pada jaringan pipa gas di wilayahnya.
Komite Kabinet Energi Pakistan (CCoE) memberikan persetujuannya untuk memulai pembangunan pipa sepanjang 80 kilometer dari perbatasan Pak-Iran ke Gwadar.
Proyek yang diluncurkan pada tahun 2013 ini awalnya mengharuskan Pakistan menyelesaikan pembangunan pipa di wilayahnya pada akhir tahun 2014.
Namun, proyek tersebut menghadapi penundaan yang berkepanjangan karena potensi tantangan yang ditimbulkannya bagi Pakistan di tengah sanksi internasional yang menargetkan Iran.
Baca Juta : PBB: Pengepungan, Kelaparan, dan Penyakit menjadi Pembunuh Utama di Gaza
Pakistan kemungkinan akan menghadapi denda sebesar $18 miliar jika mengakhiri perjanjian pipa gas.