Tel Aviv, Purna Warta – Kepala agen mata-mata Mossad Yossi Cohen akan melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan pejabat Gedung Putih dan komunitas intelijen Amerika.
Salah satu tujuan kunjungan tersebut adalah untuk membahas kemungkinan kembalinya AS ke perjanjian kesepakatan nuklir Iran 2015 (JCPOA), sebagaimana dilaporkan berita Channel 13 Isrsel pada Rabu (7/4).
Akan tiba dalam beberapa hari ke depan, ini akan menjadi kunjungan tingkat tinggi pertama oleh seorang pejabat Israel sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari.
Israel sedang mencoba untuk mengatur pertemuan antara Cohen dan Presiden AS Joe Biden.
Joe Biden, telah mengklaim pemerintahannya bersedia untuk bergabung kembali dengan JCPOA. Namun pihaknya telah mengkondisikan mendesak Teheran untuk menarik tindakan reaksi Teheran atas keluarnya AS dari JCPOA.
Teheran mengatakan Washington, sebagai pihak pertama yang mengingkari komitmennya. Maka dari itu justru AS yang harus mengambil langkah pertama menuju kebangkitan JCPOA dan menghapus semua sanksi anti-Iran dengan cara yang dapat diverifikasi.
Pada hari Selasa (6/4), Iran dan kelompok negara P4 + 1 – Inggris, Prancis, Rusia, dan China plus Jerman – mengadakan pertemuan dalam kerangka Komisi Bersama JCPOA di Wina.
Mereka setuju untuk membentuk kelompok kerja tingkat ahli untuk membahas sanksi yang mungkin dihapus Washington dan pembatasan nuklir yang mungkin diamati Teheran ketika mereka mencoba menghidupkan kembali perjanjian nuklir.
Delegasi AS juga hadir di ibu kota Austria, tetapi tidak diizinkan untuk menghadiri ceramah.
Berbicara pada Rabu (7/4), juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price mengatakan AS siap untuk mencabut sanksi, termasuk yang tidak sesuai dengan JCPOA.
“Kami siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kembali mematuhi JCPOA, termasuk dengan mencabut sanksi yang tidak sesuai dengan JCPOA. Saya tidak dalam posisi di sini untuk memberi Anda pasal dan ayat tentang kemungkinan itu, ”katanya kepada wartawan.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Tel Aviv tidak akan terikat oleh perjanjian nuklir Iran yang direvitalisasi.
“Kesepakatan nuklir dengan Iran sekali lagi dibahas. Kesepakatan seperti itu… tidak ada gunanya,” tambahnya.
“Saya juga mengatakan kepada teman-teman terdekat kita: ‘Kesepakatan dengan Iran yang mengancam kita dengan kehancuran tidak akan mewajibkan kita.’ Hanya satu hal yang akan mewajibkan kita: untuk mencegah mereka yang ingin menghancurkan kita melaksanakan rencana mereka.”
Baca juga: Israel Menyerang, Suriah Sukses Tangkis Sejumlah Rudal