Washington D.C., Purna Warta – Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan membuat invasi Rusia ke Ukraina menjadi sangat sulit, dan memperingatkan bahwa serangan skala besar mungkin direncanakan bulan depan.
Biden dan Presiden Vladimir Putin akan segera mengadakan panggilan video untuk membahas ketegangan yang meningkat, kedua belah pihak mengkonfirmasi pada hari Jumat.
Baca Juga : Genderang Perang AS-NATO; Dari Irak hingga Ukraina
Biden mengatakan kepada wartawan di Washington pada hari Jumat (3/12) bahwa dia telah menyusun serangkaian inisiatif yang paling komprehensif dan bermakna untuk membuat sangat, sangat sulit bagi Putin untuk terus maju dan melakukan apa yang dikhawatirkan orang akan Putin lakukan.
Rusia menginvasi Krimea dari Ukraina pada 2014 dan sejak itu mendukung separatis yang memerangi Kiev di timur negara itu. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.
“Waktu yang paling mungkin untuk mencapai kesiapan untuk eskalasi adalah akhir Januari,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov kepada parlemen di Kiev, Jumat.
Menteri mengatakan “periode pelatihan musim dingin” telah dimulai di Rusia dan bahwa Moskow telah meluncurkan latihan di dekat wilayah Ukraina.
Baca Juga : Drone Tempur Siap Menjadi Persenjataan Utama Militer Global
Dia memperkirakan bahwa Rusia memiliki sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina. Rusia menyangkal adanya pembangunan militer di wilayah sekitar.
Jaminan Ekspansi NATO
Kremlin mengatakan Putin akan mencari jaminan mengikat yang menghalangi ekspansi NATO ke Ukraina selama panggilan yang direncanakan dengan Biden, sementara menteri pertahanan Ukraina memperingatkan bahwa Rusia dapat menyerang negaranya bulan depan.
Di tengah ketegangan yang meningkat, penasihat urusan luar negeri Putin Yuri Ushakov mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa pengaturan telah dibuat untuk panggilan Putin-Biden dalam beberapa hari mendatang, menambahkan bahwa tanggal akan diumumkan setelah Moskow dan Washington menyelesaikan rincian.
Ushakov mencatat bahwa selama panggilan dengan Biden, Putin akan meningkatkan permintaannya untuk perjanjian yang mengikat secara hukum yang akan mengecualikan ekspansi NATO lebih lanjut ke arah timur dan penyebaran sistem senjata yang akan mengancam kita di wilayah negara-negara tetangga, termasuk Ukraina.
Baca Juga : Spyware Israel Retas Sejumlah iPhone Diplomat AS
Rusia telah lama mendorong pengaturan seperti itu, kata Ushakov, menekankan bahwa mereka menjadi sangat akut di tengah peningkatan ketegangan terbaru. “Tidak bisa terus seperti itu,” katanya.
AS telah mengancam Kremlin dengan sanksi terberat jika meluncurkan serangan, sementara Rusia telah memperingatkan bahwa setiap kehadiran pasukan dan senjata NATO di tanah Ukraina akan melewati garis merah.