Teheran, Purna Warta – Merujuk pada pernyataan akhir Pertemuan Tingkat Menteri Gerakan Non-Blok di Kampala, Uganda, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa menurut pandangan negara-negara anggota GNB, Resolusi DK PBB 2231 masih berlaku dan ketentuan serta jadwalnya harus dihormati.
Araqchi, yang telah melakukan perjalanan ke Kampala untuk menghadiri pertemuan tersebut, mencatat bahwa GNB membahas semua isu global, termasuk isu pembangunan ekonomi, sosial, dan politik.
Pernyataan akhir atau dokumen finalnya memiliki lebih dari 1.500 paragraf, ujarnya, seraya menambahkan bahwa atas saran Republik Islam Iran, paragraf-paragraf tambahan telah ditambahkan, yang terpenting adalah kecaman keras atas serangan bulan Juni oleh rezim Zionis dan Amerika Serikat terhadap Iran.
Dalam mengecam tindakan agresi, pernyataan tersebut menggunakan istilah “serangan keji dan tidak dapat diterima”, ujarnya, seraya menambahkan bahwa gerakan tersebut telah menyatakan solidaritas dengan Republik Islam Iran.
Diplomat tinggi tersebut mencatat bahwa terdapat pula paragraf terpisah yang mengecam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran oleh AS.
Ia menambahkan bahwa operasi teroris Israel di Lebanon yang menggunakan pager juga dikutuk dalam pernyataan tersebut.
Namun, ada satu klausul dalam pertemuan dan dokumen akhir yang sangat penting, yaitu deklarasi dukungan untuk Republik Islam Iran dalam isu snapback di Araqchi.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa dari perspektif Gerakan Non-Blok, Resolusi DK PBB 2231 masih berlaku dan ketentuan serta jadwalnya harus dipatuhi, dan berdasarkan paragraf 8, resolusi ini harus dibubarkan pada tanggal yang ditentukan, yaitu 18 Oktober, yang tinggal dua atau tiga hari lagi, tegasnya.
Inilah posisi Republik Islam Iran dan Rusia, Tiongkok, serta beberapa negara lain di Dewan Keamanan yang menolak posisi Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang meyakini telah terjadi snapback, ujar Araqchi.
Artinya, negara-negara GNB menolak isu snapback dan menganggapnya ilegal, serta meyakini Resolusi 2231 harus dibubarkan pada 18 Oktober, lanjutnya.
“Ini sungguh merupakan pencapaian besar bagi Republik Islam Iran, artinya hampir semua anggota Gerakan Non-Blok, yang beranggotakan lebih dari 100 negara, mendukung posisi (Iran).”