Washington, Purna Warta – Lebih dari 20 anggota kongres Partai Demokrat California, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, telah mendesak Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk menekan Israel agar membebaskan 21 warga negara Amerika yang ditahan setelah pasukan Israel menyerang armada kemanusiaan yang menuju Gaza.
Baca juga: Negara-Negara Uni Eropa Sepakat Membatasi Perjalanan Diplomat Rusia di Uni Eropa
Anggota Kongres AS Ro Khanna dan lebih dari dua puluh rekan sesama anggota Partai Demokrat California mendesak tindakan segera oleh pemerintahan Trump untuk mengamankan pembebasan warga negara Amerika yang ditangkap oleh pasukan Israel menyusul serangan tak beralasan terhadap Armada Global Sumud pekan lalu.
Dalam surat kepada Menteri Rubio, para anggota parlemen tersebut mengatakan 21 warga negara AS “masih dalam tahanan Israel,” termasuk warga California David Adler, Tommy Marcus, Geraldine Ramirez, dan Logan Hollarsmith di antara mereka yang ditahan.
Adler, koordinator umum Progressive International, merupakan bagian dari “misi tanpa kekerasan” armada tersebut untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga Palestina di Gaza,” tulis para anggota parlemen.
“Kami meminta Anda untuk segera melakukan segala daya upaya untuk memastikan pembebasan warga negara AS ini dan untuk memastikan perlakuan yang adil dan aman bagi mereka,” demikian bunyi surat tersebut.
Para anggota parlemen lebih lanjut mendesak pemerintah untuk “berupaya untuk pembebasan yang segera dan aman, termasuk mengatur logistik pesawat untuk memastikan pemulihan yang cepat, bagi warga negara AS yang berada di armada dan masih ditahan di penjara-penjara Israel, termasuk warga California.”
Pasukan angkatan laut Israel mencegat dan menyita kapal-kapal armada tersebut di perairan internasional mulai Rabu, menahan lebih dari 470 aktivis dari lebih dari 50 negara. Armada tersebut bertujuan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dan menantang blokade Israel yang melanggar hukum dan tidak manusiawi terhadap Gaza.
Baca juga: Pemilu Beri Tekanan Berat pada Macron untuk Mengakhiri Krisis Politik
Israel telah memberlakukan blokade di Gaza, rumah bagi hampir 2,4 juta warga Palestina, selama hampir 18 tahun—memperketat cengkeramannya melalui pembatasan sistematis yang telah menghancurkan perekonomian daerah kantong tersebut dan menjebak warga sipil dalam kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan.
Sejak Oktober 2023, operasi militer Israel telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan seluruh permukiman menjadi puing-puing, menciptakan kelaparan dan penyakit yang meluas dalam apa yang digambarkan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan sebagai salah satu krisis buatan manusia terburuk abad ini.