Amerika Serikat Kirim 7.000 Tentara Lagi ke Eropa

Amerika Serikat Kirim 7.000 Tentara Lagi ke Eropa

Washington, Purna Warta Seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan 7.000 tentara AS akan dikirim ke wilayah Eropa, Jerman, dalam beberapa hari ke depan.

Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada hari Kamis malam (24/2) bahwa 7.000 tentara AS akan dikirim ke Eropa karena eskalasi konflik di Ukraina.

Menurut situs web Xinhua, seorang pejabat Pentagon mengatakan setelah pidato Presiden AS Joe Biden tentang operasi Rusia di Ukraina bahwa 7.000 tentara AS akan pergi ke Jerman.

Baca Juga : Menlu Perancis: Putin Harus Tahu Bahwa NATO Miliki Senjata Nuklir

“Militer termasuk brigade tempur lapis baja dengan pasukan dan dukungan yang menyertainya. Pasukan akan ditempatkan di Jerman sebagai jaminan bagi sekutu NATO, untuk bertindak sebagai pencegahan dari agresi Rusia, dan untuk bersiap mendukung setiap kebutuhan di kawasan itu. Kami berharap brigade ini akan dikirim dalam beberapa hari mendatang,” kata pejabat tersebut.

“Invasi Rusia ke Ukraina mahal harganya dan dapat mempengaruhi keamanan Eropa dalam jangka panjang,” kata seorang pejabat senior Pentagon sebelumnya dalam menanggapi operasi militer khusus Rusia.

Pernyataan itu mengatakan bahwa Amerika Serikat berencana untuk mengerahkan enam jet tempur F-35 Amerika Serikat di Laut Baltik dan Hitam untuk mendukung pertahanan massal.

Baca Juga : Putin Sepakati Tawaran Dialog Presiden Ukraina

Pengumuman itu muncul setelah Biden mengumumkan bahwa mereka telah mengizinkan pengerahan pasukan udara dan darat AS di tanah Eropa untuk melawan Rusia.

Biden mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memilih perang di Ukraina dan Rusia sekarang akan membayar konsekuensinya dengan sanksi baru.

Biden mengatakan sanksi baru akan menargetkan Rusia, para elitnya, bank-bank besar dan ekspor teknologi Rusia.

Rusia memerintahkan serangan militer ke Ukraina pagi Kamis. Perkembangan ini terjadi beberapa hari setelah Moskow secara resmi mengakui kemerdekaan republik Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur. Rusia mengatakan Ukraina belum memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian Minsk yang disepakati pada 2014 dan 2015 untuk menyelesaikan perselisihan antara separatis dan pihak Kiev.

Baca Juga : Hari Pertama Berlalu, 137 Warga Ukraina Tewas dalam Invasi Rusia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *