Montreal, Purna Warta – Mahasiswa Universitas McGill di Montreal, Kanada, mendirikan beberapa tenda di kampus pusat kota sebagai solidaritas terhadap perjuangan Palestina, sejalan dengan demonstrasi serupa yang terjadi di kampus-kampus AS di tengah perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Panitia, pada Sabtu sore, mendesak para peserta melalui pengeras suara untuk tetap hadir di perkemahan semalaman.
Menurut Zaynab Ali, seorang mahasiswa McGill yang terlibat dalam protes tersebut, para demonstran menyerukan kepada universitas McGill dan Concordia untuk “mendivestasi dana yang terkait dengan negara Zionis” dan memutuskan hubungan dengan “lembaga akademis Zionis.” Pernyataan ini dibagikan kepada CBC News.
Ali merujuk pada kumpulan data yang dirilis pada tanggal 18 April oleh McGill Hunger Strike for Palestine dan Students for Justice in Palestine, yang mencantumkan 50 perusahaan tempat McGill University berinvestasi dan diklaim oleh organisasi tersebut “terlibat dalam menegakkan rezim apartheid Israel.” CBC News menghubungi universitas mengenai kumpulan data tersebut pada Sabtu malam.
Perang Israel di Gaza meningkat setelah pasukan perlawanan melancarkan serangan pada tanggal 7 Oktober sebagai tanggapan atas agresi Zionis selama bertahun-tahun. Otoritas kesehatan di Gaza melaporkan bahwa serangan Israel telah mengakibatkan kematian lebih dari 34.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta kelaparan, kehancuran rumah sakit penting, dan 1,9 juta orang mengungsi, menurut PBB.
Gerakan Pemuda Palestina cabang Montreal menggambarkan perkemahan itu sebagai hal yang “tidak terbatas,” dan menekankan penolakan untuk mengizinkan universitas “terlibat dalam genosida” dalam sebuah postingan media sosial di Instagram. Kelompok mahasiswa lainnya, Solidarité pour les droits humains des Palestiniennes et Palestiniens, meminta mahasiswa dan staf UQAM untuk bergabung melalui postingan Facebook.
McGill University menyatakan pihaknya mengetahui perkemahan tersebut dan mendukung hak mahasiswa atas kebebasan berekspresi dan berkumpul sesuai dengan kebijakan dan undang-undang universitas. Pihak universitas membenarkan kehadiran petugas keamanan di lokasi tersebut.