Chicago, Purna Warta – Para pengunjuk rasa turun ke jalan melakukan demonstrasi di luar kediaman para pengurus Universitas Columbia, sementara polisi turun tangan di Chicago untuk membubarkan sebuah perkemahan, menandai gelombang protes nasional anti zionis di tengah meningkatnya ketegangan akibat perang Israel di Gaza.
Baca Juga : Hizbullah Lebanon Serang Sasaran Israel di Utara Palestina
Di Chicago, pihak berwenang melakukan penggerebekan menjelang fajar pada hari Selasa pukul 4:40 pagi, membongkar sebuah perkemahan yang telah berdiri selama delapan hari di alun-alun utama Universitas Chicago. Rekaman video memperlihatkan petugas yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara merobek poster dan membongkar tenda, sebagaimana dikonfirmasi oleh pejabat sekolah.
Rektor Universitas Paul Alivisatos, dalam sebuah pernyataan, mencatat tidak adanya penangkapan tetapi mengindikasikan potensi tindakan disipliner, dengan menyebutkan meningkatnya kekhawatiran keselamatan sebagai alasan pembubaran perkemahan tersebut.
Sementara itu, protes meluas hingga ke luar kampus, dengan mahasiswa di New York berunjuk rasa di luar rumah dan kantor dewan pengawas Universitas Columbia. Tuduhan ditujukan kepada wali David Greenwald atas dukungan lembaga tersebut terhadap Israel, dan para demonstran menghubungkannya dengan intervensi NYPD baru-baru ini di kampus.
Sekelompok besar demonstran pro-Palestina membanjiri Union Square pada hari Selasa, kemudian berbaris di Sixth Avenue. Demonstrasi sejauh ini tampaknya tetap damai, namun polisi berhasil menahan beberapa orang.
Demonstrasi tersebut, yang merupakan bagian dari gelombang protes yang lebih luas, telah mendapatkan momentum sejak dimulainya protes mahasiswa di Kolombia bulan lalu. Di tengah acara ini, Universitas Columbia mengumumkan pembatalan acara utama dan mendukung upacara yang lebih kecil.
Menggaungkan sentimen di seluruh Amerika, Sueda Polat, seorang mahasiswa pascasarjana dan mantan negosiator protes di Kolombia, menegaskan tekad para demonstran untuk tetap bertahan, bahkan ketika kampus akan ditutup.
Adegan serupa terjadi di Universitas Harvard, di mana lebih dari 400 pengunjuk rasa berkumpul di luar kediaman Presiden Alan M. Garber sebagai tanggapan atas penolakannya untuk terlibat dengan pengunjuk rasa di perkemahan di kampus.
Baca Juga : Hamas Minta ICC untuk Dokumentasikan Kuburan Massal di Gaza
Di Massachusetts, di Massachusetts Institute of Technology (MIT), pengunjuk rasa pro-Palestina terus melakukan perkemahan mereka meskipun ada peringatan tindakan disipliner dari pejabat universitas. Rektor Melissa Nobles mengkonfirmasi penangguhan dan rujukan yang sedang berlangsung, menyoroti kompleksitas situasi.
Rektor Universitas Sally Kornbluth menekankan perlunya penyelesaian, mengakui tantangan ke depan seiring dengan masih adanya protes.