Washington, Purna Warta – 48% generasi muda Amerika mengatakan mereka yakin Israel sengaja membunuh warga sipil di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza, sementara tiga perempat dari mereka mengatakan Israel tidak berbuat cukup banyak untuk menghindari jatuhnya korban sipil, menurut jajak pendapat baru yang diterbitkan oleh The New York Times/Siena College pada hari Selasa (19/12).
Baca Juga : PBB: 90% Penduduk Gaza Mengungsi akibat Serangan Israel
Jajak pendapat tersebut menunjukkan adanya kesenjangan generasi yang besar antara mereka yang berusia 18-29 tahun yang kritis terhadap pendekatan Presiden Joe Biden terhadap perang di Gaza dan dukungan terhadap Israel, dan kelompok usia 65 tahun ke atas yang sebagian besar berpendapat bahwa AS harus melanjutkan dukungannya terhadap Israel. Kampanye militer Israel yang telah memasuki bulan ketiga, The Middle East Eye melaporkan.
Dalam sebagian besar pertanyaan yang disurvei oleh The New York Times, generasi muda Amerika bersikap kritis terhadap perang Israel di Gaza, dengan hampir 70 persen mengatakan Israel harus menghentikan perang bahkan jika tujuan mereka untuk mengamankan sandera dan melenyapkan Hamas tidak tercapai.
Survei tersebut juga menemukan bahwa lebih banyak anak muda, yaitu 46 persen, yang mengatakan bahwa mereka bersimpati dengan warga Palestina dibandingkan mereka yang mengatakan bahwa mereka bersimpati dengan Israel, yakni sebesar 27 persen.
Lebih dari 70 persen anak muda Amerika yang disurvei juga mengatakan mereka tidak setuju dengan cara Presiden Biden menangani konflik Israel-Palestina secara umum.
Baca Juga : Iran: Kami Berkomitmen Promosikan Perdamaian di Negara Tetangga Afghanistan
Jajak pendapat yang dilakukan New York Times dilakukan dua bulan setelah pecahnya perang di Gaza, menyusul serangan pada 7 Oktober terhadap Israel oleh Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya yang bermarkas di Gaza. Serangan itu menewaskan 1.200 warga Israel dan warga negara asing, menurut angka resmi pemerintah. Sekitar 240 orang juga disandera.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan perang di Gaza yang dimulai dengan pemboman udara luas di daerah kantong tersebut diikuti dengan invasi darat. Kampanye militer Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 19.667 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Kampanye pengeboman Israel menargetkan kawasan pemukiman, sekolah, rumah sakit, dan tempat penampungan PBB.
Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa Israel melanggar hukum internasional dan aturan perang, dan ratusan pakar telah memperingatkan sejak awal perang bahwa Israel berpotensi melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
Sejak perang dimulai, AS telah memberikan dukungan penuhnya kepada Israel baik dengan dukungan diplomatik maupun bantuan militer miliaran dolar ke Tel Aviv.
Baca Juga : Raisi: Dunia Tercengang dengan Perlawanan Palestina terhadap Israel
Dukungan militer AS kepada Israel semakin mendapat sorotan setelah muncul laporan bahwa fosfor putih yang dipasok Amerika telah digunakan oleh Israel untuk menyerang warga sipil.
Perang di Gaza juga menimbulkan tanggapan besar di Amerika, dengan unjuk rasa massal pro-Palestina terjadi di kota-kota besar di seluruh negeri secara rutin.
Antara 7 Oktober dan 26 November, terdapat 1.869 protes pro-Palestina dan aksi lainnya dibandingkan dengan 433 demonstrasi dan aksi pro-Israel yang terjadi di AS, menurut Crowd Counting Consortium, sebuah proyek layanan publik yang melacak protes tanpa kekerasan.
Selain pandangan kritis generasi muda Amerika terhadap Israel, jajak pendapat baru ini juga menemukan ketidaksetujuan yang luas terhadap cara Biden menangani konflik di antara semua kelompok umur yang disurvei.
Lebih banyak pemilih, yaitu 46 persen, mengatakan mereka memercayai Mantan Presiden Donald Trump untuk melakukan pekerjaan lebih baik dibandingkan mereka yang mengatakan mereka mempercayai Biden, yaitu 38 persen.
Lima puluh tujuh persen warga Amerika yang disurvei mengatakan mereka tidak setuju dengan cara Biden menangani masalah ini, meskipun kritik terhadap presiden AS tersebut tidak mencakup ketidaksetujuan terhadap Israel. Hampir separuh warga Amerika yang disurvei bersimpati pada Israel, sementara 20 persen bersimpati pada Palestina.
Baca Juga : Sebut Tindakan Sadis, PBB Kecam Serangan Israel terhadap Sektor Kesehatan Gaza
Namun, hampir setengahnya, yaitu 48 persen, dari mereka yang disurvei mengatakan Israel tidak melakukan tindakan pencegahan yang cukup untuk menghindari jatuhnya korban sipil dan sebagian besar responden, yaitu 44 persen, mengatakan Israel harus menghentikan kampanye militernya.
Pemerintahan Biden telah meminta Israel untuk mengakhiri fase perang “intensitas tinggi”, yang sejauh ini hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda akan dilakukan oleh Israel.