Florida, Purna Warta – Sekitar 300 imigran Haiti dilaporkan telah mencapai Amerika Serikat setelah perahu kayu mereka kandas dan akhirnya terdampar di dekat klub pribadi Florida Keys.
Kapal yang penuh sesak itu terdampar pada Minggu (6/3) di dekat Ocean Reef, sebuah klub milik swasta kelas atas di North Key Largo, di ujung selatan Florida, kata Kantor Sheriff Monroe County, yang dikutip oleh Miami Herald.
Baca Juga : “Apa Pakistan Budak Kalian?”, Imran Khan Kritik Barat terkait Kasus Ukraina
“Laporan awal menunjukkan orang-orang ini adalah warga negara Haiti yang diduga adalah korban atas usaha penyelundupan,” kata Penjaga Pantai AS.
Kepala Agen Patroli Walter N Slosar dari Patroli Perbatasan AS mengatakan beberapa lembaga menanggapi situasi berbahaya di Florida Keys yang melibatkan sekitar 300 imigran. Banyak dari mereka yang membutuhkan perhatian medis.
Dia mengatakan 163 dari mereka di kapal telah berenang menuju ke pantai, sembari membagikan foto di Twitter terkait kapal yang penuh sesak dengan orang-orang yang miring tajam ke satu sisi.
Gambar lain menunjukkan sekitar 20 orang terbungkus handuk bergaris-garis berkerumun di pantai, tumpukan pakaian basah di dekatnya.
Baca Juga : Harga Minyak Melonjak, PBB & AS Desak Akhiri Blokade Ladang Minyak Libya
#BREAKINGNEWS: SMUGGLERS OVERLOAD VESSEL!#BorderPatrol agents & partner agencies are responding to another dangerous situation in the #FloridaKeys involving approx. 300 migrants…many in need of medical attention, 163 of them swam to shore. @USCGSoutheast @CBPAMORegDirSE pic.twitter.com/cK0fILl3fI
— Andrew Scharnweber (@USBPChiefMIP) March 6, 2022
Agenda Penyelundupan via Maritim
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di negara bagian itu mengumumkan pembukaan penyelidikan atas apa yang disebutnya agenda penyelundupan laut.
Kedatangan orang-orang tersebut adalah yang ketiga kalinya ketika pihak berwenang AS menahan para migran Haiti yang berusaha mencapai Amerika Serikat dalam seminggu ini.
Baca Juga : Sana’a: Pengepungan Terhadap Yaman adalah Keputusan AS
Pada hari Jumat, Penjaga Pantai mencegat 123 orang di atas kapal kecil di lepas pantai Anguilla Cay, di Bahama barat, dan Minggu lalu, mereka menahan lebih dari 140 orang di lepas pantai Andros, pulau terbesar di Bahama.
Penyelundup manusia diketahui menggunakan Bahama – negara gugusan pulau di dekat pantai Florida – sebagai titik awal untuk membawa orang, banyak dari negara Karibia lainnya seperti Haiti, bermigrasi ke Amerika Serikat, dalam perjalanan yang sangat berbahaya.