Purna Warta – Kurangnya kepercayaan antara Amerika dan Rusia terlebih sejak meletusnya konflik membuat Amerika tidak memberikan informasi lengkap kepada Rusia. Amerika disinyalir memiliki informasi yang cukup penting terkait penyerangan di Rusia namun memilih untuk tidak memberikannya kepada Rusia. Investigasi bisa saja dengan segera dituntaskan jika Amerika mau membantu Rusia dengan memberikan informasi yang mereka miliki.
Baca juga: Pelaku Penembakan Moskow Mengaku Melakukannya Demi Uang
4 orang bersenjata api melancarkan salah satu serangan terorisme terburuk dalam sejarah Rusia pada hari jum’at minggu lalu. Mereka melancarkan serangan pada sebuah konser yang diadakan di pinggiran kota Moskow. Para pelaku melakukan penembakan kepada para hadirin sekaligus membakar gedung konser tersebut diselenggarakan. Sekitar 140 orang terbunuh dalam peristiwa ini dan ratusan lainnya luka-luka.
Awal Maret lalu kedutaan Amerika di Rusia mengedarkan peringatan kepada warga Amerika yang ada di Rusia mengenai potensi adanya aksi terorisme atau penyerangan. Pimpinan FSB atau pasukan keamanan federal Rusia juga mendapat informasi ini yang dibagikan secara khusus dan non-publik. Namun tampaknya Amerika tidak memberikan informasi secara detail kepada Rusia terkait penyerangan.
“Permusuhan yang ada antara Amerika dan Rusia membuat Amerika tidak memberikaan informasi apapun terkait rencana tersebut kecuali yang dilihat perlu” kata NY Times. “Amerika dengan sengaja menahan informasi tersebut karena takut Rusia bisa saja mempelajari cara kerja intel mereka”.
Vladimir Putin menjelaskan bahwa para pelaku yang ditangkap adalah orang-orang islam radikal. Mereka direkrut oleh ISIS-K sebuah organisasi pecahan ISIS di Afghanistan.