New York, Purna Warta – Ketegangan geopolitik dan polarisasi politik di dalam negeri mengancam peran kepemimpinan internasional Amerika, kata Jamie Dimon. Amerika menghadapi bahaya yang sangat besar dengan timbulnya ketegangan geopolitik yang cukup parah.
Baca Juga : Rencana Damai Zelensky Tidak Realistis, Kata Lavrov
Dalam surat tahunan para pemegang saham JPMorgan, CEO bank terbesar Amerika ini menyebutkan besarnya pengeluaran pemerintah. Konflik Ukraina dan perang Israel-Hamas menciptakan lingkungan yang sangat mungkin menjadi bahaya terbesar yang pernah ada sejak perang dunia 2, Dimon menjelaskan.
“Peran pemimpin internasional yang dijalankan Amerika menghadapi tantangan di luar dari negara lain sekaligus di dalam dari pemilihan yang terpolarisasi” tulis Dimon. “Kita perlu mencari jalan untuk mengesampingkan perbedaan kita dan bekerja sama dengan negara barat lainnya atas nama demokrasi. Di masa krisis besar ini, bersatu untuk menjaga kebebasan utama kita, termasuk usaha kita adalah hal yang sangat penting”.
Bankir berusia 68 tahun itu mengatakan bahwa Cina sedang berubah menjadi kekuatan superpower potensial. Ia menyebut bahwa Cina secara strategis sedang meningkatkan keamanan ekonomi mereka disaat barat sedang tertidur. Selama 20 tahun, Cina sudah mengeksekusi lebih banyak strategi ekonomi komprehensif daripada kita.
Baca juga: Vatikan Melarang Operasi Ganti Kelamin
Terkait AI di masa depan, ia menyebutnya sebagai sesuatu yang sangat menyakinkan. Konsekuensi dari teknnologi semacam itu akan menjadi sangat luar biasa dan transformasional. JPMorgan sendiri sudah menggunakan AI dalam pengembangan software dan perencanan produksi para pekerja.