Berlin, Purna Warta – Dilansir dari NY Times Amerika dan Jerman enggan menerima Ukraina sebagai anggota NATO. Hal ini disampaikan kendati militer Kiev yang kian hari makin mendekati kehancuran. Para pejabat blok mengkhawatirkan hal tersebut menyebut bahwa bergabungnya Ukraina bisa membawa peperangan terbesar ke Eropa sejak 1945. Mereka menyebut bahwa NATO lebih memilih jalan tengah.
Baca Juga : Amerika Selalu Menciptakan Krisis Demi Mempertahankan Hegemoni
Kekhawatiran ini disampaikan oleh Amerika dan Jerman yang menolak untuk bebicara mengenai keanggotaan Ukraina di NATO pada pertemuan tingkat tinggi bulan Juli lalu. Di waktu yang sama, NATO menyampaikan komitmen jangka panjang mereka untuk mendukung Ukraina dari segi keamanan.
Pada hari rabu (03/04) Sekjen NATO Jens Stoltenberg meminta anggota-anggota blok untuk menyediakan bantuan keamanan yang bisa diandalkan kepada Ukraina daripada hanya donasi. Pemimpin blok ini dilaporkan mengajukan 100 miliar euro dna bantuan untuk Kiev. Hal tersebut menjadikan blok barat ini memiliki tanggungjawab lebih daripada Amerika dalam hal koordinasi bantuan terhadap Ukraina.
Seorang mantan dubes Amerika untuk NATO Ivo Daalder mengatakan bahwa Washington tampanya secara diam-diam menentang kebijakan tersebut. Kebijakan itu akan mengurangi pengaruh Amerika dalam koordinasi bantuan untuk Ukraina. Di sisi lain, Hungaria anggota NATO lainnya secara publik menyampaikan penolakan mereka terhadap tindakan apapun yang membuat mereka terlibat lebih jauh ke dalam konflik.
Baca Juga : Duta Besar Pakistan di Tehran Kutuk Serangan Teroris di Iran
NY Times mengomentari bahwa semua itu tidak ada artinya jika di musim panas mendatang Rusia terus maju. “Ukraina berada di ambang kekalahan dalam perang ini”.