Kiev, Purna Warta – Ketua intel kementerian pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan bahwa Alexei Navalny mati karena penyumbatan darah. “Boleh jadi aku mengecewakan kalian, tapi sejauh yang kami ketahui ia (Alexe) mati akibat penyumbatan darah. Hal ini kurang lebih sudah dikonfirmasi” kata Budanov dalam sebuah forum terbuka. “Kabar ini tidak bersumber dari internet” tambahnya.
Kematian Alexey Navalny terjadi tak berselang lama dari wawancara Putin dengan Tucker Carlson yang fenomenal. Disaat investigasi belum saja dimulai, media barat dengan sangat kencang memberitakan bahwa Putin dengan kejam membunuh lawan politiknya.
Baca juga: Ekspor BBM Rusia Akan Dibatasi Selama 6 Bulan
Media barat dengan cepat langsung membuat banyak sekali berita dan tulisan mengenai Alexei mulai dari perjuangannya hingga cara matinya. Padahal sebelum itu sedikit sekali media memberitakannya.
Ini menunjukkan kekuatan barat dalam mengendalikan media. Rusia sejak 2022 berperang dengan Ukraina dengan sejumlah alasan. Namun sebenarnya yang diperangi oleh Rusia adalah hegemoni barat yang semakin memperluas cakupannya. Karenanya, ketika Rusia berada di atas angin, mereka dengan segera memanfaatkan media. Putin bahkan dalam wawancaranya dengan Tucker Carlson menegaskan bahwa mereka tak mampu melawan barat dalam hal media, barat terlalu kuat di bidang itu.
Sebelumnya, berita-berita miring mengenai perlakuan buruk dan bagaimana Putin memerintahkan langsung pembunuhan Alexei Navalny bersebaran dimana-mana. Kini, ketua badan intelijen Ukraina sendiri mengatakan sebaliknya. Alexei Navalny mati karena sebab alami.