Alexander Dugin: Rusia Membela Nilai-Nilai Tradisional

Purna WartaTucker Carlson baru-baru ini mewawancarai Alexander Dugin, seorang filosof terkenal Rusia. Media barat menyebutnya sebagai otak dari Putin karena pengaruh yang diduga ia miliki terhadap Putin sendiri dan para elit. Alexander Dugin dengan penuh semangat membela operasi militer Rusia di Ukraina. Dugin menyebut bahwa pemerintahan Ukraina tidak seharusnya ada.

Baca juga: Cina Akan Membalas Intimidasi Amerika

Pada 2022, Darya Dugina putrinya tewas dalam ledakan bom yang diletakkan di mobilnta. Otoritas Rusia menyebutkan bahwa pembunuhan tersebut dirancang oleh agen-agen Ukraina. Sejumlah media Amerika menyebut beberapa sumber intelijen anoni yang menyebut bahwa Washington meyakini Ukraina terlibat dalam serangan tersebut.

Dunia barat meninggalkan liberalisme klasik mereka dan memilih liberalisme versi baru yang dipimpin oleh minoritas dan woke culture. Sentimen anti-Rusia yang kian berkembang ini muncul dari fakta bahwa Rusia menjaga nilai tradisional yang dunia barat secara progresif berusaha meruntuhkannya. Ujar Dugin kepada Calrson.

Dugin menjelaskan pendapatnya mengenai dunia barat kini dan ideologi yang sekarang mereka pegang. Ia menjelaskan bahwa barat berpindah dari liberalisme klasik – demokrasi adalah aturan mayoritas – menuju liberalisme baru. Liberalisme baru ini bisa dijelaskan sebagai demokrasi pimpinan mayoritas dan woke-ism atau woke culture.

“Ketika Putin menjabat, ia sejak awal mengeluarkan Rusia dari pengaruh global. Ia memulai untuk berdiri berhadap-hadapan dengan agenda progresif global. Putin berusaha untuk mengembalikan nilai-nilai tradisional, kedaulatan negar dan keluarga kristen tradisional” ujar Dugin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *