Niamey, Purna Warta – Ratusan warga Niger berkumpul di depan pangkalan militer Prancis di Niamey dan merayakan kemenangan atas pengusiran duta besar Prancis. Menyusul protes di Niger, Duta Besar Prancis terpaksa meninggalkan Niger.
Baca Juga : Menteri Sudan Selatan Prediksi Bank BRICS akan Runtuhkan Dominasi Dolar
Warga Niger merayakan kemenangan tersebut pada Minggu malam (1/10) dan menekankan kelanjutan protes hingga penarikan pasukan Prancis dari Niger, sebagaimana dilansir Iran Press.
Komandan Niger, pejabat Kementerian Luar Negeri, dan kelompok sipil juga berpartisipasi dalam perayaan tersebut. “Niger telah memperoleh kemerdekaan sejati dan rakyat Niger berhasil mengusir duta besar Prancis dari tanah mereka,” ujar pemuda Niger kepada Iran Press.
Warga negara Niger tersebut menambahkan bahwa sudah waktunya bagi pasukan militer Prancis untuk pergi dan Niger sedang bergerak menuju situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan cemerlang. Warga ditegaskan bahwa dengan penarikan politik dan militer Perancis dari Niger, kemerdekaan negara yang sebenarnya akan diperoleh dan keputusan akan diambil secara independen dengan kedaulatan rakyat Niger.
Warga Niger lainnya yang ikut dalam perayaan tersebut mengatakan kepada reporter Iran Press bahwa seluruh rakyat Niger akan bangga ketika pasukan Prancis meninggalkan Niger sepenuhnya. “Prancis mencuri sumber daya dan kekayaan rakyat Niger,” kata warga tersebut. Ia menyebut Prancis sebagai negara koloanialis.
Baca Juga : Temuan Penyidik: Kebakaran Pernikahan di Irak Karena Kelalaian Besar
Warga tersebut melanjutkan pembicaraan tentang keinginan masyarakat Niger, dengan mengatakan setelah pengusiran duta besar Perancis, penarikan militer Prancis adalah keinginan masyarakat Niger selanjutnya.