Warga Mesir Berunjuk Rasa Menentang Usulan Trump Usir Warga Palestina ke Negara Arab

Kairo, Purna Warta – Ratusan warga Mesir, termasuk anggota parlemen dan pemimpin partai pro-pemerintah, melakukan perjalanan ke perlintasan Rafah di Sinai Utara pada hari Jumat untuk memprotes usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengungsikan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara Arab, termasuk Mesir dan Yordania. Bus-bus tersebut memajang spanduk dalam bahasa Arab, Inggris, dan Prancis yang bertuliskan “Tidak untuk pengungsian” dan “Sinai adalah garis merah.”

Baca juga: AS Desak Ukraina Gelar Pemilihan Presiden dan Parlemen Akhir Tahun

Sumber-sumber mengatakan kepada Al-Quds Al-Arabi bahwa partai-partai pro-pemerintah telah mengintensifkan upaya dalam beberapa hari terakhir untuk memobilisasi warga, mengorganisasi delegasi dari berbagai provinsi untuk menuju perlintasan Rafah guna mendukung sikap resmi Mesir yang menolak rencana pengungsian tersebut.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menegaskan kembali penentangannya terhadap segala upaya untuk menggusur warga Palestina, dengan menekankan bahwa Mesir tidak akan berpartisipasi dalam ketidakadilan yang dihadapi oleh rakyat Palestina.

Partai Demokratik Mesir mengorganisasi delegasi rakyat yang berangkat menuju penyeberangan Rafah saat fajar.

Farid Zahran, dalam sebuah pernyataan di laman resmi partai, mengonfirmasi bahwa semua pengaturan untuk perjalanan delegasi ke penyeberangan Rafah telah diselesaikan untuk menyatakan solidaritas dengan rakyat Palestina dan menolak penggusuran paksa.

Zahran sebelumnya telah menyerukan kepada kekuatan rakyat, partai politik, serikat pekerja, dan semua lapisan masyarakat Mesir untuk bergabung dengan delegasi yang menuju penyeberangan Rafah pada hari Jumat untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina dan menentang upaya untuk melemahkan hak-hak mereka.

Ia menyatakan bahwa protes tersebut akan mengecam rencana tidak adil yang melanggar hukum internasional dan mengancam stabilitas regional, seraya menambahkan bahwa para peserta akan bersatu di bawah satu slogan: solidaritas dengan rakyat Palestina dan penentangan terhadap segala upaya untuk melikuidasi perjuangan Palestina.

Zahran menekankan bahwa gerakan tersebut mewakili rakyat Mesir dalam segala keragamannya, tanpa bendera atau slogan yang dikibarkan kecuali bendera Mesir dan Palestina, di samping spanduk yang mendukung warga Palestina dan menolak penggusuran.

Sementara itu, bus-bus yang membawa warga dari Port Said di Mesir timur juga bergerak menuju penyeberangan Rafah pada dini hari untuk menyatakan penolakan mereka terhadap rencana penggusuran.

Baca juga: Cendekiawan Jerman Peringatkan: Resolusi Antisemitisme Baru Ancam Kebebasan Akademis

Gerakan Demokrasi Sipil, yang terdiri dari partai-partai oposisi dan tokoh masyarakat, mengajukan permintaan kepada Kementerian Dalam Negeri Mesir untuk menyelenggarakan protes di luar kedutaan AS Senin depan.

Permintaan tersebut ditandatangani oleh para pemimpin gerakan, termasuk mantan calon presiden Hamdeen Sabahi, Medhat El-Zahid, Ketua Dewan Pembina Gerakan Sipil, dan Akmal Qartam, Ketua Partai Konservatif.

Para penanda tangan menyatakan bahwa protes tersebut akan menentang pernyataan Trump tentang penggusuran warga Palestina dan akan diakhiri dengan pengajuan petisi protes ke kedutaan AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *