Kinshasa, Purna Warta – Ribuan warga mengungsi disebuah rumah sakit ditengah-tengah pertempuran yang terjadi di Provinsi North Kivu, Kongo, kata MSF organisasi medis internasional. Pertempuran terjadi antara pasukan Kongo melawan pemberontak M23 yang tak kunjung usai.
Sekitar 2.500 warga mengungsi di rumah sakit Mweso. Rumah sakit itu berlokasi sekitar 100 Km dari ibukota North Kivu, Goma dan korban luka-luka terus berdatangan.
Baca Juga : Menlu Iran: Prospek Hubungan Iran-Tiongkok Cerah dan Menjanjikan
Rumah sakit cukup kewalahan merawat para korban sekaligus menampung para pengungsi yang berlindung dari pertempuran.
Kami bersama kementerian kesehatan berusaha untuk membantu semua tapi kami kekurangan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti makanan, kata koordinator MSF.
Pertempuran antara pasukan Kongo dengan pemberontak M23 semakin memanas dan meluas. Hal tersebut memaksa banyak warga mengungsi dan melarikan diri ke kota lain.
Dilansir dari Save The Children setidaknya terdapat 150.000 orang termasuk 78.000 anak-anak melarikan diri dari rumah-rumah mereka sejak minggu lalu menuju Goma.
PBB menuntut pasukan pemberontak M23 untuk menghentikan aksi mereka. Akhir-akhir ini sejumlah protes dilakukan oleh masyarakat menuntut pembubaran pasukan perdamaian PBB.
Mereka menganggap pasukan perdamaian PBB tidak becus dalam mengatasi berkuasanya para pemberontak M23.
Pasukan perdamaian PBB atau MONUSCO gagal dalam mencegah pergerakan para pemberontak.
Baca juga: Petani India Mengadakan Unjuk Rasa Besar
Presiden Kongo, Felix Tshisekedi tahun lalu mengatakan “bergantung kepada MONUSCO untuk mengembalikan kedamaian dan stabilitas negara adalah sebuah ilusi dan tidak memberikan hasil”.
MONUSCO juga dijadwalkan untuk bubar dari negara-negara Afrika tengah tahun ini.