Kenya, Purna Warta – Pemungutan suara untuk pemilihan presiden Kenya dibuka pada pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Selasa (9/8) dan ditutup pada pukul 5 sore, walaupun penundaan terjadi di beberapa wilayah negara itu, sehingga pemungutan suara harus beroperasi pada jadwal yang lebih lama.
Baca Juga : Mantan Manajer Twitter Di Hukum Pengadilan Federal AS
Lebih dari 22 juta warga Kenya telah mendaftar untuk memberikan suara dalam pemilihan umum ketujuh — yang juga mencakup pemilihan parlemen dan wakil lokal — sejak demokrasi multipartai didirikan di negara berpenduduk 53 juta itu pada tahun 1992. Adapun jumlah pemilih resmi belum diumumkan.
Perdana Menteri saat ini adalah mantan pelari terdepan dalam perlombaan, yakni Raila Odinga, dan Wakil Presiden saat ini adalah William Ruto.
Petahana Uhuru Kenyatta akan menyerahkan kekuasaan kepada seorang pemimpin baru setelah menjalani masa jabatan maksimum yang diizinkan secara konstitusional selama dua periode lima tahun.
Hasil resmi akan diumumkan dalam waktu seminggu. Para kandidat membutuhkan lebih dari setengah dari semua suara, serta lebih dari 25 persen suara di lebih dari setengah dari 47 kabupaten di negara itu, sehingga putaran kedua dapat terhindari. Dengan jajak pendapat yang menunjukkan kedua kandidat bersaing ketat, para ahli percaya bahwa pemilihan kemungkinan akan melewati putaran kedua, yang akan menjadi yang pertama dalam sejarah negara itu.
Kenya, pusat ekonomi utama Afrika Timur, menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan kekeringan yang telah mendorong kenaikan harga makanan dan bahan bakar. Negara ini juga menderita pengangguran kaum muda yang tinggi dan korupsi yang merajalela.
Baca Juga : Lagi, Pasukan Emirat dan Saudi Bentrok di Shabwah
Realitas ekonomi yang sulit itu mendominasi kampanye dan meminggirkan politik yang didorong oleh kepentingan etnis dan pribadi. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, tidak ada kandidat utama dari komunitas Kikuyu, kelompok etnis terbesar di Kenya dan salah satu anggota mayoritas dan mantan presiden negara itu.
Baik Odinga maupun Rutto telah berjanji untuk mengatasi kesenjangan dan ketimpangan yang menganga di negara itu dan sebagian besar fokus pada masalah domestik.