Cape Town, Purna Warta – Perjuangan Hamas Palestina untuk pembebasan adalah salah satu perjuangan yang juga dialami oleh warga Afrika Selatan yang menghadapi rezim serupa, dengan perkembangan terkini di wilayah tersebut yang menyoroti bagaimana beberapa orang masih belum meninggalkan cita-cita rasis mereka di masa lalu. Itulah alasan warga Afrika Selatan mendukung operasi Badai al-Aqsa yang dilancarkan Hamas melalui aksi unjuk rasa di Cape Town, ibukota negara tersebut.
Baca Juga : Bela Israel, AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Mediterania
Perkembangan yang terjadi di Palestina membangkitkan berbagai emosi di Afrika Selatan, mulai dari agama, kemanusiaan, sejarah, dan pribadi. Cassiem Kha, Aktivis Anti-Apartheid mengatakan pada Press TV, “Sebagai seorang pemuda ketika saya berpartisipasi dalam perjuangan melawan apartheid, saya dapat langsung mengidentifikasi diri saya dengan pejuang Hamas yang sedang berjuang. Itu adalah momen yang menggembirakan, momen di mana saya ingin keluar dari kenyamanan tempat kami berada.”
“Dan saya sepenuhnya memahami dan menghargai rasa frustrasi yang dialami masyarakat Gaza dan para pejuang Hamas yang beroperasi.” Tambahnya.
Namun bagi sebagian lainnya, kekejaman Israel yang terus berlanjut akibat kampanye teror, khususnya terhadap Jalur Gaza, telah menunjukkan kepada mereka wajah sebenarnya dari Zionisme.
“Penaklukan terhadap rakyat Palestina tidak lain hanyalah rasisme. Oleh karena itu, apapun sudut pandang kita, jika kita serius mengenai hal ini, dan jika kita memiliki sedikit pun rasa kemanusiaan, kita harus menentang rasisme.” Ungkap salah seorang pengunjukrasa yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
“Saya ingin membela kemanusiaan dan keadilan. Apa yang terjadi di Palestina saat ini tidak ada bandingannya dengan apa pun yang pernah kita lihat di dunia ini.” Tambahnya.
Baca Juga : WHO: Israel Sasar Warga Sipil dalam Serangan ke Gaza
Pusat Zionis di Cape Town selama ini sepi, namun Zionis Afrika Selatan secara aktif terlibat dalam agresi Israel dan secara rutin mengirim warga Afrika Selatan untuk berperang bersama pasukan pendudukan Israel. Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Afrika Selatan mengambil tindakan terhadap mereka.
Ketika warga Palestina terus menghadapi rezim Zionis yang sangat rasis, mereka yang hanya merasakan saudara kembar Zionisme di Afrika Selatan, telah bersumpah untuk terus melakukan protes.