Addis Ababa, Purna Warta – Tidaklah benar jika negara-negara Afrika tidak terwakili di Dewan Keamanan PBB, dan ini harus diperbaiki, kata Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat.
Baca juga: Trump: Harris Memiliki Lebih Banyak Masalah Kognitif daripada Biden
“Menurut pendapat kami, perdebatan tentang reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berlangsung terlalu lama. Benar-benar tidak normal dan tidak adil bahwa 54 negara dengan total populasi 1,4 miliar orang (Uni Afrika) tidak terwakili di Dewan Keamanan PBB. Ini adalah ketidakadilan historis yang harus diperbaiki,” katanya dalam sebuah wawancara dengan TASS.
Faki Mahamat menyatakan penyesalannya bahwa diskusi tentang masalah ini berlarut-larut, sementara perkembangan saat ini mengharuskan negara-negara untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat. “Masalah iklim saat ini, serta krisis ekonomi dan keuangan saat ini, isu perdamaian, stabilitas, dan perang melawan terorisme dan ekstremisme, merupakan prioritas yang perlu ditangani bersama.
Keinginan untuk mempertahankan apa yang telah dikembangkan tepat setelah Perang Dunia II tidak akan berhasil, yang dibuktikan dengan fakta bahwa Dewan Keamanan sendiri telah menemui jalan buntu dalam sejumlah isu,” imbuhnya.
“Kami percaya bahwa Rusia harus memainkan perannya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan. Kami harus bertindak cepat. Apa yang disebut sebagai KTT Masa Depan akan berlangsung dalam beberapa hari (pada 22-23 September – TASS), dan saya berharap bahwa masa depan yang akan diciptakan akan menjadi masa depan bersama bagi seluruh umat manusia. Mencapai tujuan ini membutuhkan reformasi, reformasi yang mendalam,” tegas ketua Komisi Uni Afrika tersebut.
Baca juga: Sekjen PBB: Dunia Hampir Menjadi ‘Tong Mesiu’
Menurutnya, “membatasi Afrika pada peran sekunder dalam administrasi internasional tidak dapat diterima dan tidak lagi layak.” “Stabilitas dan keamanan global dipertaruhkan. Saya percaya bahwa semua orang yang mencari perdamaian dan keadilan bagi seluruh dunia harus berjuang untuk hal itu,” pungkas Faki Mahamat.
Uni Afrika, yang menyatukan 55 negara, merupakan organisasi terbesar dan paling berpengaruh di benua itu. Didirikan pada musim panas tahun 2002 sebagai penerus Organisasi Persatuan Afrika, Uni Afrika berkantor pusat di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.