Purna Warta – Pimpinan Uni Afrika Moussa Faki Mahamat meminta para pemimpin benua Afrika untuk segera mencari solusi ketidakstabilan yang ada di benua hitam ini. Ia juga mengecam terjadinya sejumlah kudeta di beberapa negara. Ia menyampaikan ini di hari pertama dalam pertemuan tingkat tinggi Uni Afrika.
Baca Juga : Alexey Navalny Dan Kemunafikan Barat
Perang Sudan dan Kongo menjadi pembahasan utama pertemuan ini. Konflik antara Israel dan Hamas, kelaparan, perubahan iklim dan edukasi juga merupakan isu-isu penting yang dibahas dalam pertemuan Uni Afrika ini. Moussa menyampaikan bahwa sejumlah masalah-masalah sulit yang ada ini sangat meresahkannya.
Ia mengatakan bahwa Sudan sedang dicabik-cabik dan tenggelam dalam kekacauan akibat peperangan yang terus membara sejak 2023. Libya terpecah belah dan rentan interfensi pihak asing. Adapun wilayah Sahel atau Afrika tengah utara sedang mengalami vakum kekuasaan.
Terkait Kongo ia menyampaikan bahwa konflik yang terjadi di timur negeri ini bisa saja menjadi lebih parah dan berubah menjadi krisis berkepanjangan. “Afrika tidak bisa berdiam diri saja dan tidak bekerja dengan serius untuk mewujudkan perdamaian regional” ujarnya.
Baca Juga : Barcelona di Spanyol Mulai Menayangkan Film-film Iran
Kemudian ia juga menunjukkan kekhawatiran terkait perubahan non konstitusional pemerintah di Afrika barat dan terorisme yang mengacaukan negara-negara Afrika. ECOWAS atau blok Afrika barat berencana mengadakan pertemuan terkait pemilu Senegal dan penundaannya yang dibatalkan serta masalah lainnya.