Khartoum, Purna Warta – Tingkat inflasi tahunan Sudan melonjak menjadi 193,94 persen pada bulan Juli, naik dari 158,16 persen pada bulan Juni, kata Biro Statistik Pusat negara itu dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Tingkat inflasi di daerah perkotaan naik menjadi 181,70 persen pada bulan Juli dibandingkan dengan 155,89 persen pada bulan Juni, sementara di daerah pedesaan, melonjak menjadi 202,25 persen pada bulan Juli dari 159,43 persen pada bulan Juni, Xinhua melaporkan.
Baca juga: Rusia dan Tiongkok Harus Bekerja Sama untuk Melindungi Kepentingan Mereka dari Tekanan Barat
Menurut pernyataan itu, tingkat inflasi menurun di enam negara bagian dan naik di 12 negara bagian pada bulan Juli, dengan Negara Bagian Kassala mencatat tingkat kenaikan tertinggi sebesar 700,56 persen dibandingkan dengan 383,12 persen pada bulan Juni.
Sudan telah dilanda konflik mematikan antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter sejak pertengahan April 2023.
Konflik tersebut telah berdampak buruk pada perekonomian negara tersebut, yang menyebabkan inflasi yang melonjak, pengangguran yang meningkat, kemiskinan yang meningkat, dan depresiasi mata uang nasional.