Conakry, Purna Warta – Tembakan keras mengguncang ibu kota Guinea, Conakry, ketika pasukan keamanan memblokir kawasan pusat kota. Suara tembakan keras terdengar dari pusat administrasi, semenanjung Kaloum, pada Sabtu dini hari (11/11), sebelum pasukan keamanan memblokir daerah tersebut, kata laporan media.
Baca Juga : Afrika Selatan dan Chad Tarik Duta Besarnya dari Tel Aviv
“Ada tembakan baik dari senjata otomatis maupun senjata perang di Kaloum,” jantung politik dan administratif kota tepi pantai tersebut, kata seorang saksi mata kepada AFP.
“Pusat kota telah ditutup sejak fajar, kami tidak bisa masuk atau keluar,” kata seorang warga setempat. Belum diketahui secara pasti apa penyebab penembakan tersebut.
Negara pesisir di Afrika Barat ini termasuk di antara beberapa negara yang mengalami kudeta sejak tahun 2020, bersama dengan Mali, Burkina Faso, dan tahun ini, Niger, dan Gabon.
Pada bulan September 2021, dan setelah 11 tahun pemerintahan sipil, Kolonel Mamady Doumbouya, kepala junta Guinea mengambil alih kekuasaan melalui kudeta.
Baca Juga : Dukung Palestina, Rakyat Iran Kutuk Genosida Rezim Zionis
Kaloum adalah tempat mantan pimpinan junta militer tahun 2008, Moussa Dadis Camara, berada di balik jeruji besi bersama tentara lainnya. Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan bahwa penembakan itu terkait dengan upaya bersenjata untuk mengeluarkan Camara dan orang lain dari penjara.