Harare, Purna Warta – Setidaknya 40 penambang bebas di Zimbabwe terperangkap setelah sebuah lorong yang memasuki tambang tersebut runtuh.
Insiden itu terjadi Rabu malam di kota Bindura, sekitar 70 kilometer utara ibu kota Harare.
Tambang yang diberi nama Ran Gold Mine merupakan tambang emas yang terbengkalai dan sudah tidak digunakan lagi.
Wellington Takavarasha, kepala Federasi Penambang Zimbabwe, mengatakan bahwa Enam penambang telah ditarik dari puing-puing dan dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Mantan PM Sudan Meninggal Akibat Infeksi Covid-19
Ia melanjutkan bahwa ada sekitar 40 orang yang terperangkap di tambang tersebut. Upaya penyelamatan masih berlangsung hingga saat ini.
Pertambangan adalah sumber utama mata uang asing bagi Zimbabwe. Komoditas emas saja dapat menyumbang 60 persen ekspor negara tersebut.
Negara Afrika bagian selatan yang terkurung daratan ini adalah rumah bagi cadangan emas dan mineral yang melimpah, termasuk berlian dan platinum.
Sektor emas menyediakan pekerjaan bagi hampir 10 persen populasi negara itu, menurut International Crisis Group (ICG).
Baca juga : KPK Masih Buru 2 Tersangka Setelah Edhy Prabowo
Penambang lepas sering beroperasi secara ilegal agar terhindar dari pemecahan harga. Harga emas batangan 55% dibayar dengan mata uang asing, dan sisa 45%nya dibayar dengan dollar Zimbabwe.
Penduduk setempat memilih untuk tidak dibayar dengan dollar zimbabwe karena lemahnya mata uang tersebut.
Kecelakaan relatif sering terjadi di tambang yang terbengkalai, yang memang ditinggalkan karena resiko runtuhnya tambang menjadi lebih tinggi.