Rafah, Purna Warta – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tiba di perbatasan Rafah untuk mengadakan konferensi pers di sisi perbatasan Mesir, yang sedang diserang oleh serangan udara Israel yang sedang berlangsung.
Baca Juga : Pemimpin Hamas: Kekejaman Israel dapat Memicu Perang Regional
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa tiba Jumat pagi (20/10) di Bandara Al-Arish, dan memeriksa bantuan kemanusiaan yang harus dikirimkan kepada warga sipil di Gaza yang terkepung.
Guterres menekankan pentingnya perdamaian, dan menyerukan perlunya gencatan senjata untuk mendatangkan bantuan. Sekjen PBB menyatakan bahwa dia terkejut dengan kematian dan kehancuran yang dialami Rumah Sakit Baptis Nasional, dan menambahkan bahwa bantuan, makanan, dan obat-obatan harus sampai ke Gaza.
Guterres menegaskan kembali bahwa PBB berharap dapat memastikan masuknya dan distribusi bantuan yang adil kepada warga Palestina, seraya menekankan bahwa Bandara Al-Arish dan perbatasan Rafah adalah dua titik utama masuknya bantuan.
Baca Juga : Peningkatan Pembelian Senjata oleh Israel Menguntungkan Produsen Senjata AS
Sekjen PBB juga menyerukan gencatan senjata atas dasar penyediaan bantuan kemanusiaan dan pengiriman bantuan, air, makanan dan obat-obatan ke Jalur Gaza. Ia menegaskan bahwa “penyakit menyebar di Gaza dan orang-orang menderita dan sekarat. Warga sipil di Gaza membutuhkan bantuan medis yang cepat dan mendesak.”
Kekalahan besar Zionis, kematian lebih dari seribu Zionis dan hilangnya beberapa pemukiman dan markas militer, telah membuat para pemimpin rezim ini berkali-kali menargetkan warga sipil dan orang-orang tak berdosa di Gaza dalam beberapa hari terakhir dan melakukan kejahatan perang. dengan mengepung jalur ini.
Baca Juga : Mohamed Salah Kecam Pembantaian Sipil di Palestina
Sementara itu, penjajah Zionis membunuh lebih dari 1.000 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak, dalam aksi kriminal pada Selasa malam (17 Oktober) dengan membombardir rumah sakit Al-Mu’amdani di Jalur Gaza.
Tindakan biadab ini telah dikutuk secara luas oleh negara-negara Islam, namun pemerintah Barat hanya mengeluarkan pernyataan pasif untuk mendukung rezim Zionis.