Tunis, Purna Warta – Merespon perjuangan bersenjata yang dilancarkan gerakan perlawanan Palestina pada Sabtu pagi (7/10) ke sejumlah wilayah Palestina yang diduduki, Gerakan Rakyat Tunisia penentang normalisasi dengan Israel mengeluarkan pernyataan mendukung serangan bersenjata tersebut dengan menyebut, perlawanan bersenjata satu-satunya cara bagi Palestina meraih kemerdekaannya.
Baca Juga : Negara-Negara Islam Harus Dukung Perlawanan Palestina
Dalam pernyataannya, gerakan menentang normalisasi hubungan di Tunisia mengucapkan selamat atas operasi “Badai Al-Aqsa” melawan Zionis dan menyatakan perlawanan bersenjata sebagai satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina.
Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, gerakan menentang normalisasi hubungan di Tunisia telah mengeluarkan pernyaaan tertulis pada Sabtu (7/10) yang menyebutkan, “Hari ini, 7 Oktober, sebuah operasi unik dan besar dimulai di Palestina yang diduduki dengan judul “Badai Al-Aqsa” yang mana semua kelompok perlawanan terhadap intimidasi dan agresi terus menerus terhadap Masjid Al-Aqsa dan bangsa Palestina serta umat Arab dan Islam memberikan responnya.”
Mohammed al-Dazif komandan batalyon Shahid Ezzedin al-Qassam dari sayap militer gerakan Hamas meminta semua orang Arab dan Muslim untuk mendukung operasi epik ini dengan setidaknya mengeluarkan pernyataan solidaritas.
Dalam pernyataan Gerakan Tunisa menentang normalisasi Israel ini ditegaskan, “Kami dalam jaringan untuk menangani normalisasi hubungan di Tunisia mengucapkan selamat kepada semua operasi perlawanan terhadap rezim pendudukan yang merebut kekuasaan dan menekankan sekali lagi bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina dan menghentikan kejahatan adalah melalui perlawanan bersenjata.”
Baca Juga : Ansarullah Menanggapi Operasi Badai Al-Aqsa
“Kelompok perlawanan serta negara-negara Arab dan Islam mampu sepenuhnya membebaskan Palestina dari sungai hingga laut dan menggulingkan rezim perampas kekuasaan ini.” tulis pernyataan tersebut.
Gerakan Tunisia ini juga menambahkan, “Kami juga mengutuk normalisasi hubungan dengan musuh dan menuntut kegagalan perjanjian yang memalukan ini. Kami juga berterima kasih dan mengapresiasi masyarakat Tunisia yang telah berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa mendukung perlawanan Palestina.”
Disebutkan, Komando Pusat Brigade al-Qassam mengumumkan dimulainya operasi baru melawan rezim Zionis Israel dengan sandi Tufan Al Aqsa. Dalam operasi yang dimulai pada Sabtu (7/10) pagi ini, 35 tentara rezim Zionis disandera dan puluhan lainnya dikabarkan tewas.
Baku tembak antara pasukan perlawanan Palestina dan militer Israel di daerah dekat Jalur Gaza juga menyebabkan ratusan orang terluka. Sebuah tank militer Israel juga berhasil dihancurkan oleh pasukan perlawanan Palestina.
Baca Juga : Hamas Tegaskan Operasi anti-Zionis adalah Respon terhadap Penodaan al-Aqsa
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina juga menembakkan puluhan roket ke arah wilayah yang diduduki rezim Zionis Israel pada Sabtu pagi. Di antara wilayah yang dihantam roket pejuang Palestina adalah Asqalan
Operasi perlawanan Palestina ini dilancarkan untuk membalas kejahatan-kejahatan rezim Zionis terhadap Masjid Al Aqsa, dan rakyat Palestina. Sementara itu, militer rezim Zionis Israel mengerahkan jet-jet tempur dan melancarkan serangan udara ke beberapa titik di Gaza.