Kairo, Purna Warta – Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi mengatakan bahwa Kairo tidak menutup Titik Penyeberangan Rafah tetapi serangan Israel menghambat operasi stabilnya.
Presiden Mesir menyampaikan pernyataan tersebut saat berbicara pada pertemuan puncak perdamaian di Kairo, menyerukan komunitas internasional untuk melindungi hak-hak rakyat Palestina, Sabtu (21/10).
Baca Juga : India Luncurkan Uji Penerbangan sebelum Mengirim Manusia ke Luar Angkasa
“Kami terkejut melihat komunitas internasional bungkam dalam menanggapi praktik hukuman kolektif di Jalur Gaza. Rakyat Palestina dan warga sipil harus menerima perlindungan internasional,” katanya mengutip TASS.
El-Sisi menekankan bahwa Mesir “berusaha memastikan aliran bantuan kemanusiaan yang aman, tanpa hambatan dan stabil ke Jalur Gaza” dan “sedang menyusun peta jalan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian.
Ia juga mengatakan Kairo menolak keras gagasan relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai Mesir karena tidak akan membantu menyelesaikan permasalahan Palestina.
Baca Juga : Standar Ganda Negara-Negara Barat dalam Perang Gaza dan Israel
KTT Perdamaian Kairo, yang didedikasikan untuk mencari cara menyelesaikan masalah Palestina dan menemukan solusi damai terhadap krisis Asia Barat, berlangsung di ibu kota Mesir pada tanggal 21 Oktober. Pertemuan tersebut mempertemukan perwakilan dari 34 negara dan tiga organisasi internasional, yaitu PBB, Liga Arab, dan Uni Afrika.